Berita

Gatot Nurmantyo-Luhut Panjaitan-Ryamizard Ryacudu/Net

Politik

Ada Luhut Di Balik Gatot Nurmantyo?

SELASA, 15 JANUARI 2019 | 12:18 WIB | OLEH: MEGA SIMARMATA

. Ini kisah lama yang terjadi di tahun 2015 lalu.

Saat itu, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahunnya yang ke 63, Kopassus mengadakan lomba menembak antar wartawan.

Yang menjabat sebagai Danjen Kopassus adalah Mayjen TNI Doni Monardo.

Lomba menembak antar wartawan ini diadakan tanggal 11-12 April 2015 di tiga lapangan tembak yang ada di Makopassus, yaitu Lapangan Tembak Ksatria, Lapangan Tembak Rama Shinta dan Lapangan Tembak Sudaryanto.

Sebanyak 280 orang wartawan turut serta dalam ajang lomba menembak ini, termasuk penulis.

Saat penulis mengikuti lomba menembak di Kopassus, sebuah pesan SMS masuk dari seorang wartawati di Papua yang bekerja sebagai koresponden radio.

Dia menuliskan pesan SMS seperti ini, "Mega, lu dekat sama Pak Doni, coba dong lu tanya ke Pak Doni, kenapa Jo dipindah? Padahal dia baru 3 bulan jadi Dan Grup 3 Sandi Yudha. Itu kan gak adil namanya. Jo salah apa? Tanyain dong Meg" tulis wartawati yang menjadi sahabat saya itu.

Setelah saya membaca pesan itu, saya lihat didekat saya memang ada Mayjen Doni Monardo.

Tapi Doni sudah akan beranjak pergi karena ia harus memonitor perlombaan lain yang diadakan Kopassus.

Saya lantas mendekati Doni sebelum ia pergi.

"Doni, mau tanya sedikit. Ada teman wartawan dari Papua tanya, kenapa Jo dipindah dari Grup 3. Kan baru 3 bulan menjabat?".

Doni hanya menjawab singkat, "Tidak ada apa-apa. Semua sesuai aturan yang berlaku".

Tapi saya coba mencari informasi lain dari Wadanjen Kopassus, yang saat itu dijabat oleh Brigjen TNI Santos Matondang.

"Bang Santos, mau tanya, kenapa Jo dipindah dari Grup 3, kan baru 3 bulan dia menjabat?" tanya saya.

Hampir sama jawabannya dengan Doni.

Santos menjawab, "Gak ada apa apa".

Saya pun mencari informasi lain yaitu ke Asisten Personel (Aspers Danjen Kopassus) Kolonel Tri Budi Utomo.

"Mas Tri, mau tanya, kenapa Josua Sembiring dipindah dari Grup 3? Jo salah apa?" tanya saya.

Tri Budi hanya tersenyum dan mengatakan bahwa perpindahan Da  Grup 3 memang sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.

Malam harinya, saya menanyakan langsung kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

"Pak Gatot ... bapak ya, yang suruh Danjen Kopassus memindahkan Josua Sembiring. Padahal Joe baru 3 bulan jadi Dan Grup 3" begitu pesan SMS saya untuk KSAD.

Gatot yang biasanya sangat ramah pada saya, hanya menjawab singkat dalam SMS nya yaitu mengirimkan tanda baca titik.

Singkat kata, yang waktu itu ditunjuk menjadi Dan Grup 3 Sandi Yudha yang baru adalah Kolonel Richard Tampubolon, sahabat dekat dan rekan seangkatan Kolonel Maruli Simanjuntak (menantu Luhut Panjaitan).

Tiga bulan setelah itu, Gatot diangkat menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Moeldoko.

Desas desus yang beredar, ada campur tangan Luhut Panjaitan dibalik perintah Gatot sebagai KSAD untuk mencopot Dan Grup 3 Sandi Yudha Kopassus Kolonel TNI Josua Sembiring di tahun 2015.

Walaupun pada waktu itu, semua pejabat Kopassus terkesan menutup-nutupi dan kompak mengatakan, "tidak ada apa-apa". [***]

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kepala Daerah Tidak Ikut Retret: Petugas Partai atau Petugas Rakyat, Jangan Ada Negara Dalam Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:27

Ketua DPRA Tuding SK Plt Sekda Permainan Wagub dan Bendahara Gerindra Aceh

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:01

Tumbang di Kandang, Arsenal Gagal Dekati Liverpool

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:43

KPK Harus Proses Kasus Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, Jangan Dipetieskan

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:23

Iwakum: Pelaku Doxing terhadap Wartawan Bisa Dijerat Pidana

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:59

Langkah Bupati Brebes Ikut Retret ke Magelang Tuai Apresiasi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:54

Tak Hanya Langka, Isi Gas LPG 3 Kg di Pagar Alam Diduga Dikurangi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:42

Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Belajar dari Bangladesh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:21

Wartawan Jaksel Pererat Solidaritas Lewat Olahraga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:58

PLN dan Wuling Siapkan Layanan Home Charging Praktis dan Cepat, Hanya 7 Hari

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:34

Selengkapnya