Berita

Foto/RMOL

Dunia

Majelis Nasional Turkistan Timur: Muslim Uighur Yang Ditahan Mencapai 5 Juta Orang

SABTU, 12 JANUARI 2019 | 22:31 WIB | LAPORAN:

Isu terjadinya kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang menimpa Etnis Muslim Uighur di Xinjiang, Tiongkok bukan isapan jempol.

Ketua Majelis Nasional Turkistan Timur Seyit Abdulkadir Tumturk menjelaskan, muslim Uighur yang menjadi tahanan pemerintah Tiongkok benar-benar mengalami penindasan. Saking kejamnya, dia bahkan menyebut penyiksaan yang dilakukan lebih dari yang diterima tahanan tentara Nazi pada Perang Dunia II.

"Mereka dalam tahanan mendapatkan perlakuan tahanan lebih kejam dari Nazi," katanya dalam diskusi bertajuk 'Kesaksian dari Balik Tembok Penjara Uighur' di Resto Bebek Bengil, Menteng, Jakarta, Sabtu (12/1).

Menurut Seyit, setelah mendapat desakan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, pemerintah Tiongkok bersedia membebaskan setidaknya satu juta muslim Uighur yang ditahan. Namun, jumlah itu sebenarnya masih terbilang sedikit.

"Dalam hitungan PBB mengeluarkan angka tahanan adalah satu juta akan tetapi menurut kita, data kita jumlahnya tiga sampai lima juta orang," bebernya.

Dijelaskan Seyit, para muslim Uighur ditangkap aparat dengan modus proyek persaudaraan keluarga. Yang mana, pegawai pemerintah dari Etnis Han diminta untuk masuk ke dalam rumah-rumah muslim Uighur. Mereka ditugaskan untuk membimbing setiap muslim Uighur untuk melawan radikalisme.

Namun jika pegawai pemerintah yang bertugas itu melihat mereka beribadah salat, berjilbab, membaca Al Quran bahkan berjenggot maka akan langsung ditahan.

"Barang siapa yang melawan pemerintah komunis Cina maka dicap sebagai teroris, Islam radikal dan dimasukkan dalam kamp," kata Seyit. [wah]  

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya