Berita

Gedung KPU/Net

Politik

PEMILU 2019

Anggota KPU Harus Kuat Mental Dan Tidak Mudah Baper

JUMAT, 11 JANUARI 2019 | 13:15 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Sorotan tajam kepada KPU yang banyak bermunculan belakangan ini masih terbilang wajar, sebab sifatnya masih berupa kritik yang harus dianggap lazim dalam alam demokrasi.

Demikian disampaikan penagamat politik yang juga Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin, Jumat (11/1).

Namun demikian, dia bisa memahami beban mental yang dirasakan oleh KPU dalam menerima kritik dari masyarakat yang memang terasa sangat tajam dan pedas.

"Tetapi itulah konsekuensi jabatan sebagai anggota KPU, harus kuat mental dan tidak mudah baper," kata Said Salahudin kepada redaksi, Jumat (11/1).

Kalau ada kritik dan pertanyaan publik, KPU cukup menjelaskannya dan memberikan respons secara arif dan bijaksana.

"Begitu perintah peraturan perundang-undangan," ujar Said Salahudin.

Cara bersikap, bertindak dan bertutur kata Anggota KPU yang demikian itu dimaksudkan demi menjaga integritas, kehormatan, kemandirian dan kredibilitas lembaga KPU.

Ditambahkan, Said Salahudin, Presiden, Kapolri, KPU dan pihak-pihak lainnya harus dapat membedakan antara kritik, protes, pencemaran nama baik, penghinaan, dan fitnah yang masing-masing memiliki irisan yang tipis sekali.

Oleh sebab itu, semua pihak sebaiknya tidak mudah mengkualifisir suatu kritik dan protes yang ditujukan kepada KPU sebagai perbuatan pidana.

"Kalau suatu pendapat bermuatan penghinaan atau fitnah kepada pribadi anggota KPU, itu baru bisa dimasukan sebagai tindak pidana," demikian Said Salahudin.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menegaskan, aparat keamanan tidak boleh tinggal diam terkait upaya pelemahan KPU. Jokowi menanggapi pernyataan Ketua KPU Arief Budiman menilai ada pihak yang berusaha mendelegitimasi KPU saat ini.

Selain orang gila boleh memilih, ketidaknetralan KPU terkait penomoran capres dan cawapres, kotak kardus, belakangan ribut soal isu tujuh kontainer surat suara tercoblos. [rus]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya