Berita

Gede Sandra/Net

Bisnis

Rupiah Masih Labil, Berpotensi Tembus Rp 15 Ribu Per Dolar AS

KAMIS, 10 JANUARI 2019 | 16:14 WIB | LAPORAN:

Penguatan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang terjadi beberapa hari terakhir diprediksi tidak akan bertahan lama alias hanya sementara. Pemerintah harus tetap waspada.

Pengamat ekonomi, Gede Sandra menjelaskan, indikator fundamental yang menentukan pergerakan rupiah, yaitu transaksi berjalan berada pada posisi defisit yang besar.

"3,37 persen PDB di 2018," terang direktur Lingkar Survei Perjuangan (LSP) ini berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (9/1)


Pukul 14.00 WIB tadi (Kamis, 10/1), satu dolar AS dibanderol Rp 14.020 kala penutupan pasar spot. Rupiah menguat 0,71 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Menurut Gede Sandra, faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi menguatnya nilai tukar rupiah hingga sempat menyentuh level Rp 13.985 per dolar AS.

Dari internal, kata dia, penerbitan surat utang negara sebesar Rp 28,250 triliun pada Kamis (3/1) pekan lalu. Ditambah cadangan devisa meningkat ke 120,7 miliar dolar AS menyusul penjualan global bond senilai 4 miliar dolar AS untuk membeli divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI).

Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan kurs rupiah menguat karena kenaikan suku bunga The Fed yang semakin melambat. Kemudian harga minyak yang terus menurun hingga 50-an dolar AS per bbl, sehingga mengurangi kebutuhan dolar untuk impor minyak gas.

Namun ia mengingatkan, pergerakan rupiah berpotensi tembus Rp 15 ribu per dolar AS. "Kecuali pemerintah agresif terbitkan surat utang terus mungkin akan bertahan di kisaran Rp 14 ribu," imbuhnya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya