Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
BUSANA muslimah di Indonesia yang lebih populer dengan jilbab, menggeser kosa kata "kerudung". Jilbab berasal dari akar kata jalaÂba berarti menghimpun dan membawa. Jilbab menjadi istilah untuk pakaian luar (the outer costume), pakaÂian lebar yang menutupi seÂgenap anggota badan dari kepala hingga kaki. Di beberapa negara Islam, pakaian sejenis jilbab dikenal dengan beberapa istilah, seperti chador di Iran, pardeh di India dan Pakistan, milayat di Libia, abaya di Iraq, charshaf di Turki, hijab di beberapa negara Arab-Afrika, seperti di Mesir, Sudan dan Yaman. Hanya saja Fatimah Mernissi dalam Beyond the Veil Male-Female Dinamics in Modern Muslim Society, menperÂmasalahkan pergeseran makna hijab dari semÂula berarti tabir (the gorden), tetapi pada abad ke-4 H berubah makna menjadi pakaian penuÂtup aurat perempuan.
Di Indonesia sendiri jilbab mulai populer sebagai pakaian penutup kepala sejak tahun 1980-an, terutama setelah revolusi Islam di Iran. Seperti diketahui, pemerintahan Reza Pahlevi yang pernah dikenal sebagai boneÂka Amerika Serikat digulingkan oleh kekuatan people power yang dipimpin oleh Ayutullah Ruhullah Khomeini. Salahsatu simbol perlawaÂnan rakyat saat itu ialah gerakan jilbab hitam (the black hijab movement). Dunia Islam sepÂerti tersihir dengan kemenangan gemilang yang dilakukan oleh simpatisan Ayatollah Khomeini. Dampaknya bukan hanya di Iran tetapi di negÂara-negara mayoritas muslim pun sangat berÂpengaruh. Pemerintah sekuler yang berkuasa di negara-negara mayoritas muslim serta merta memberikan toleransi terhadap busana musliÂmah. Banyak sekolah yang tadinya melarang jilbab tiba-tiba dibolehkan. Ini dilakukan rezim pemerintah agar revolusi Islam Iran tidak berÂpengaruh di negerinya.
Dalam Encyclopedi Islam jenis-jenis pakaian muslimah tidak kurang dari 100 macam. Namun yang penting ditelusuri jenis dan pengertian beÂberapa istilah penutup kepala perempuan pada masa Nabi. Untuk melacak istilah tersebut kita perlu melihat penggunaan istilah-istilah itu di daÂlam syair-syair Jahiliyah. Koleksi syair klassik seperti Diwan 'Antara ibn Shaddaq dan MuÂfadldlaliyyat, dapat ditemukan sejumlah pakaian perempuan sebagai berikut: burqu', kain transparan atau perhiasan perak yang menutuÂpi bagian muka kescuali dua bola mata; niqab, kain halus yang menutupi bagian hidung dan mulut; miqna'ah, kerudung mini yang menutupi kepala; qina', kerudung lebih lebar; litsam atau nishaf, kerudung lebih panjang atau selendang; khimar, istilah generik untuk semua pakaian penutup kepala dan leher; jilbab, pakaian luar seperti dijelaskan di atas.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00
Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03
UPDATE
Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04
Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02
Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43
Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16
Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01
Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51
Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17
Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08
Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40
Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31