Berita

Fahri Hamzah di kantor BMKG/Net

Politik

Kepada Fahri, BMKG Curhat Masih Bergantung Satelit Jepang

RABU, 09 JANUARI 2019 | 21:18 WIB | LAPORAN:

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengakui sangat membutuhkan anggaran yang sangat besar untuk mitigasi bencana di Indonesia.

Terlebih, untuk memantau cuaca di seluruh Indonesia, badan itu mengandalkan bantuan dari satelit milik Jepang.

Pengakuan itu sebagaimana disampaikan Deputi bidang Meteorologi BMKG Mulyono Rahadi saat memaparkan pantauan satelit terhadap  kerak bumi kepada Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah di Kantor BMKG, Rabu (9/1).


"Untuk memantau kerak bumi serta cuaca, BMKG sangat bergantung dari kerjasama dengan Jepang yang memiliki satelit," kata Mulyono.

Menurutnya, kerjasama tersebut masih berlangsung hingga saat ini. Konsekuensi dari penggunaan satelit Jepang, Mulyono mengatakan hasil pantauan yang diterima BMKG telat sekitar 10 menit.

Pihaknya mengakui, untuk pengadaan alat tersebut pihaknya sudah memperjuangkan anggaran kepada pemerintah dari tahun 2015. Namun anggaran tersebut belum disetujui oleh pemerintah.

Merespon persoalan penambahan anggaran untuk mitigasi bencana, Fahri Hamzah secara tegas menyatakan siap membantu BMKG.

Dia mengakui posisi badan itu sangat lemah dalam memperjuangkan penambahan karena tidak punya alat penekan.

"BMKG membutuhkan penekan ya dari politisi. Saya sebagai politisi siap membantu," tegasnya.

Fahri mengaku saat DPR membuat UU Keantariksaan, dia pernah menyampaikan ke Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) bahwa Indonesia bisa membuat satelit mitigasi bencana dan untuk kepentingan lainnya.

Pembuatan itu memang butuh anggaran besar, tapi jika pemerintah serius Fahri yakin satelit bisa dibuat.

Di akhir masa jabatan sebagai pimpinan DPR, Fahri menyatakan siap membantu BMKG untuk memperjuangkan satelit yang salah satunya bisa dipakai untuk mitigasi bencana.

"Satelit itu penting karena Indonesia masuk dalaM wilayah cincin api (ring of fire) dan berada di tiga lempeng sehingga rawan bencana gempa, erupsi gunung api dan lainnya," kata Fahri. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya