Berita

Foto: Net

Bisnis

BPJS Watch: Direksi BPJS Ketenagakerjaan Gagal Mengelola Dana Buruh

SELASA, 08 JANUARI 2019 | 13:09 WIB | LAPORAN:

Hubungan Dewan Pengawas dengan direksi BPJS Ketenagakerjaan terindikasi tidak harmonis.

Koordiantor Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar mencontohkan, dalam kegiatan-kegiatan seperti riset shouroushi bernilai Rp 1,3 miliar, Dewas BPJS Ketenagakerjaan terkesan bertindak bak direksi.

"Yang diduga dilaksanakan dengan tidak sesuai ketentuan yang ada," tuturnya lebih lanjut.

Timboel menilai kerja-kerja BPJS Ketenagakerjaan carut marut sehingga berimbas kinerja lembaga jaminan sosial itu menurun. Salah satu bentuk penurunan kinerja BPJS-TK bisa dilihat tidak tercapainya target investasi 2018 sebesar Rp 32 triliun.

BPJS Watch mencatat, sejak direksi dan dewas BPJS Ketenagakerjaan dilantik pada 2016, selama tiga tahun ini, imbal hasil Jaminan Hari Tua (JHT) terus merosot.

Di tahun 2016, BPJS Ketenagakerjaan memberikan imbal hasil JHT sebesar 7,8 persen. Nilai tersebut menurun di 2017 menjadi 7,19 persen. Dan tahun 2018 lalu, menurun drastis, yang diperkirakan mencapai 6,23 persen.

"Direksi gagal mengelola uang buruh. Sedangkan Dewas BPJS-TK tidak menjalankan fungsi pengawasannya dengan baik. Jadi, jelas sekali yang dirugikan ya buruh," kritiknya.

Dengan kondisi kinerja yang bobrok dan kian nyungsep seperti itu, Timboel Siregar meminta Presiden Jokowi segera turun tangan agar dana buruh di BPJS-TK tidak dijadikan bancakan kalangna elit.

“Presiden harus turun tangan. Sebab, jikalau terus dibiarkan kelakuan dewas seperti ini, dan direksi yang tidak tegas maka BPJS Ketenagakerjaan akan gagal mencapai visi misinya untuk menyejahterakan buruh," tutupnya.[wid]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya