Berita

KPU/Net

Politik

Batalkan Penyampaian Visi Misi Capres, KPU Sudah Partisan

SABTU, 05 JANUARI 2019 | 17:25 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Alasan Komisi Pemilihan Umum membatalkan penyampaian visi misi pasangan calon presiden menuai protes.

Pasalnya, kubu pasangan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menginginkan visi misi disampaikan oleh capres-cawapres sendiri sedangkan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin meminta visi misi cukup dipaparkan tim sukses. Sebagaimana yang dikatakan Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak.

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyebut, alasan pembatalan penyampaian visi misi oleh KPU tidak rasional. Menurutnya, ada yang tidak beres dari penyebab keputusan itu.


"Ada yang tidak beres. Alasannya seperti dirasional-rasionalkan," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (5/1).

Di menilai, institusi penyelenggara pemilu seperti KPU terkesan partisan karena membatalkan agenda yang telah dijadwalkan sebelumnya.

"Jangan sampai ini institusi penyelenggara pemilu yang sudah partisan," kata Pangi.

Dia pun melihat ada keanehan dengan keputusan KPU tersebut dengan alasan ketidaksiapan dari salah satu kandidat.

"Mengapa KPU ikut genderang dan mau tunduk pada kehendak TKN (tim kampanye nasional) yang kurang logis dan commensense," jelas Pangi yang juga direktur eksekutif Voxpol Center Reasearch and Consulting.

TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin meminta agar penyampaian visi misi diwakilkan kepada tim sukses agar efektif, sementara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bersikukuh agar pembacaan dilakukan oleh pasangan capres.

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan bahwa pihaknya kerepotan jika harus memfasilitasi hal-hal yang tidak disepakati masing-masing pihak.

"Salah satunya KPU agak kerepotan kalau memfasilitasi keinginannya agak berbeda-beda. KPU memutuskan kalau sosialisasi bisa dilakukan oleh masing-masing paslon di tempat dan waktu yang mereka tentukan sendiri," jelasnya. [wah]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya