Berita

Longsor Sukabumi/Humas BNPB

Nusantara

Longsor Sukabumi, 18 Orang Meninggal Dunia Sementara 15 Orang Masih Dicari

JUMAT, 04 JANUARI 2019 | 14:18 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban longsor di Sukabumi hingga memasuki hari kelima pada hari ini, Jumat (4/1).

Bupati Sukabumi Marwan Hamami telah menetapkan masa tanggap darurat penanganan longsor di Kampung Adat, Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat selama tujuh hari yaitu 31 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019.

Setelah melalui rapat koordinasi antara BPBD Sukabumi bersama Basarnas, Korem 061 Suryakencana, Polri, SKPD dan tokoh masyarakat setempat disepakati bahwa jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak longsor adalah 29 KK dengan jumlah jiwa terdampak 100 orang dengan jumlah rumah rusak berat 29 unit.
 

 
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga Jumat pagi, dari 100 orang terdampak longsor, tercatat 64 orang selamat, 18 orang meninggal dunia, 3 orang luka berat dan dirawat di RS Pelabuhan Ratu, dan 15 orang masih dalam pencarian.

"Pengungsi tinggal di rumah kerabat terdekatnya sehingga tidak memerlukan tenda pengungsi," ujar Sutopo sesaat lalu kepada wartawan.
 
Adapun identitas 18 korban meninggal yang telah ditemukan: Sasa 4 tahun (perempuan) dan Hendra 35 tahun (laki-laki) ditemukan 31 Desember 2018). Yanti 35 tahun (P), Riska 18 tahun (P), Rita 14 tahun (P), Ahudi 67 tahun (L), Ukri 48 tahun (L), Suryani 35 tahun (P), Jumhadi 47 tahun (L), dan Yami 25 tahun (P) ditemukan 1 Januari 2019.

Selanjutnya, Sukiman 75 tahun (L), Umih 60 tahun (P), dan Enda 43 tahun (L) ditemukan 2 Januari 2019. Serta, Mulyani Iyas (P), Madtuha 50 tahun (L), Andra Maulana 8 tahun (L), Miah 45 tahun (P), dan Adsa 50 tahun (L) ditemukan 3 Januari 2019.

Jelas Sutopo, ada sebanyak 1.054 personil terlibat dalam penanganan darurat bencana longsor di Sukabumi. Personil ini berasal dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, kementerian/Lembaga, Pemda, NGO, relawan dan masyarakat.

"Mereka bukan hanya tergabung dalam tim SAR gabungan, namun juga di dapur umum, pelayanan medis, penanganan logistik dan lainnya," tutupnya. [rus]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya