Berita

Henry Saragih/Net

Nusantara

SPI Dukung Kebijakan Jokowi Moratorium Sawit

JUMAT, 04 JANUARI 2019 | 10:31 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Nilai Tukar Petani (NTP) tanaman pangan selama tahun 2018 mengalami kenaikan signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Desember 2018, NTP tanaman pangan berada di 107,23. Sebaliknya, NTP perkebunan rakyat terus melorot hingga mencapai titik 94,48 di Desember 2018.

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menyampaikan, berdasarkan NTP ini berarti kesejahteraan petani tanaman pangan meningkat, dan akan terus meningkat ke depannya.

"Kita berharap akan bisa ditemukan suatu titik keseimbangan harga yang terbaik, dimana terjadi peningkatan terus NTP petani dan pada saat yang sama barang-barang yang sampai di konsumen dengan harga yang lebih layak, sehat, aman dan terjaganya ekologi, serta keselamatan alam kita," kata Henry, Jumat (4/1).


"Agar petani semakin sejahtera dan rakyat mendapatkan pangan yang sehat, sehingga ekonomi Indonesia maju dan semakin stabil," tambah dia.

Di sisi lain, melorotnya NTP perkebunan rakyat, kecuali perkebunan kopi yang masih baik lebih disebabkan karena pemerintahan sebelumnya tidak menelurkan kebijakan komprehensif dan solutif.

"Produksi tidak dikontrol oleh pemerintah sebelumnya, tidak ada regulasi berapa luas kebun, perkebunan besar dibiarkan menanam sawit seluas yang mereka mampu, demikian juga rakyat, sedangkan mata rantai perdagangan dan pengolahannya hanya dikuasai oleh korporasi besar. Ketika sekarang ada pembatasan dari pihak importir, misal sawit dibatasi impornya oleh Eropa maka harga sawit menjadi anjlok," papar Henry.

Henry melanjutkan, SPI dalam hal ini mendukung dan mendorong kebijakan Presiden Joko Widodo untuk melakukan moratorium sawit, hilirisasi sawit dan karet. Juga upaya mengkonversi sebagian tanaman perkebunan sawit dan karet tersebut untuk menjadi tanaman pangan, hortikultura dan areal penggembalaan yang terintegrasi seperti yang disampaikan Presiden beberapa waktu lalu.

"SPI juga meminta Presiden Jokowi agar mata rantai perdagangan dan industri dasarnya dikelola oleh rakyat melalui koperasi-koperasi petani," lanjutnya.

Hal itu telah terbukti pengelolaan perkebunan kopi yang mayoritas dikelola petani dan koperasi petani. Sedangkan korporasi baik badan usaha negara (BUMN) dan swasta pada industri lanjutannya.

"Misalnya pabrik kelapa sawit ukuran mini bisa menjadi solusi dan pengelolaan perkebunan diserahkan kepada petani dan menerapkan prinsip-prinsip pertanian ekologis," ujar Henry. [rus]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya