Kasus dugaan suap proyek pembangunan sistem peÂnyediaan air minum (SPAM) 2017-2018 di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuat rakyat gregetan.
Yang lebih ngenes lagi, proyek yang dikorupsi pejabat PUPR ini untuk wilayah yang sempat ditimpa bencana, seperti Donggala, Palu yang terkena tsunami pada akhir September 2018.
Kecaman pun tak hanya di dunia nyata saja, di dunia maya juga banyak warganet yang mengutuk aksi biadab pejabat yang melakukan praktik korupsi dana bencana alam tersebut.
Akun poliklitik membuat meme seorang pejabat ASN (Aparatur Sipil Negara) yang kelihatannya ideal dan jujur dalam mengurusi proyek di kementerian. Proyeknya mengenai peyediaan air minum. Dalam meme tersebut, seseorang yang digambarkan pejabat memakai pakaian cokelat mengatakan, kementeriannya akan mengadakan proyek sistem penyediaan air minum. "Menggunakan sistem lelang," tulisnya.
Di belakang, ternyata pejabat kementerian sudah main mata dengan pihak perusahaan. Caranya, pejabat kemenÂterian sudah menetapkan pemenang tender.
Tapi, untuk memenangi berbagai proyek dengan sistem tender tidak gratis. Pihak pengusaha harus membayar uang fee minimal 10 persen. Di muka.
Saking sebelnya, poliklitik menuliskan caption dalam meme itu, proses lelang yang ada di kementerian hanya akal-akalan saja. "Lelang-lelangan. Judulnya sih lelang, tapi yang menang sudah diatur supaya masuk. Nah, akhirnya masuk kan. Masuk tahanan," tulisnya mengkritik.
Meme tersebut mendapat respons positif warganet. Panjibangkusuma mengatakan, mental korup pejabat negara memang sudah memprihatinkan. Korupsi tidak hanya di liga bola, lelang proyek di kementerian sama-sama setingan.
Belt_delvi menerangkan, praktik korupsi yang terjadi di kementerian dan lembaga lainnya karena mentalnya sudah rusak. "Sudah ngak kaget kaya gini, yang punya kualitas bagus kalah sama yang diberi suap. Gimana mau maju? Mau goal harus beri suap," katanya.
Menambahkan, Akhmad kusuma mengungkapkan, menÂtal korupsi memang sudah tertanam kuat di kepala para pejabat di Indonesia, karena mental KKN sudah tersusun rapi sejak zaman orba.
Arthaap membeberkan, kasus yang terjadi di Kementerian PUPR ini hanya apes saja. "Banyak nih yang kaya gini penÂcuma lelang kalau udah bikin spek kunci," sebutnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) sejumlah pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
OTT tersebut terkait dugaan suap pada sejumlah proyek SPAM 2017-2018.
KPK telah menetapkan delapan tersangka. Empat diduga pemberi suap. Mereka adalah Dirut PT Wijaya Kusuma Emindo (WKE) Budi Suharto, Direktur PTWK ELily Sundarsih, Direktur PT Tashida Sejahtera Perkara (TSP) Irene Irma, dan Direktur PT TSP Yuliana Enganita Dibyo. Empat lainnya diduga sebagai penerima suap. Mereka adaÂlah Kepala Satuan Kerja SPAM Strategis/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) SPAM Lampung Anggiat Partunggal Nahot Simaremare, PPK SPAM Katulampa Meina Woro Kustinah, Kepala Satuan Kerja SPAM Darurat Teuku Moch Nazar, dan PPK SPAM Toba 1 Donny Sofyan Arifin. ***