Berita

Rizal Ramli/Net

Politik

RR: Disintegrasi Soviet Dan Yugoslavia Harus Diantisipasi Pemimpin Negeri Ini

RABU, 02 JANUARI 2019 | 22:43 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Disintegrasi sebuah negara masih mungkin terjadi di zaman modern seperti saat ini. Banyak faktor yang harus diantisipasi agar sebuah negara tidak terpecah belah.

Ekonom senior DR Rizal Ramli mencontohkan perpecahan yang terjadi di Uni Soviet dan Yugoslavia. Kedua negara tersebut merupakan negara yang disegani dunia, tapi seketika bisa pecah.

Di Soviet, urai, Rizal, perpecahan terjadi karena kepemimpinan Mikhail Gorbachev yang lemah. Gorbachev terlena dengan pujian asing sehingga gagal mengantisipasi perpecahan di internal.


“Pemimpinnya lemah, Gorbachev, kalau bukan dia, Rusia akan tetap jadi Soviet (yang adidaya). Tapi karena Gorbachev lemah dan dipuji-puji Barat, akhirnya Soviet hancur,” tuturnya dalam sebuah wawancara di sebuah TV swasta nasional beberapa waktu lalu.

Sementara Yugoslavia, kini pecah menjadi tujuh negara. Disintegrasi di negara ini terjadi karena pemerintah gagal mengantisipasi berbagai masalah di dalam negeri. Seperti masalah ekonomi, etnik dan agama.

“Ada soal ekonomi, etnik, agama, dengan Bosnia dengan macem-macem, akhirnya faktor pecahnya itu kombinasi macem-macem,” terang Menko Perekonomia era Presiden Abdurrahman Wahid itu.  

Untuk itu, dia mengimbau kepada para pemimpin negeri ini untuk bisa belajar dari kedua kasus disintegrasi tersebut.

Dia ingin pemimpin negeri ini membiasakan diri melakukan simulasi tentang berbagai tantangan yang akan dihadapi bangsa.

“Mulai dari simulasi terbaik dan persyaratan untuk mencapainya, hingga simulasi terburuk dan diantisipasi faktor penyebabnya,” pungkas pria yang akrab disapa RR itu. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya