Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

14 TAHUN TSUNAMI ACEH

Andi Arief: Tidak Ada Alasan Untuk Tidak Bersatu Hadapi Bencana

RABU, 26 DESEMBER 2018 | 08:24 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Hari ini, 14 tahun lalu, sebuah tsunami yang dipicu gempa tektonik di Samudera Hindia menghantam Nanggroe Aceh Darussalam, menewaskan ratusan ribu warga, menghancurkan Banda Aceh dan beberapa kota lainnya di Provinsi itu.

Gempa dan tsunami di tahun 2004 sangat mengejutkan karena pengetahuan tentang gempa tua dan tsunami telah hilang dari memori kolektif bangsa. Peradaban sempat terancam. Alhamdulillah, Indonesia bisa belajar dan cepat bangkit dari kehancuran bencana.

Demikian dikatakan mantan Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief, beberapa saat lalu.

“Memori kita terhadap masa lalu harus selalu disegarkan,” ujarnya.

“Krakatau dan Selat Sunda hanya ratusan kilometer dari DKI Jakarta. Ada catatan sejarah kelam tentang letusan dan gempa besar di sana. Jika kita menganggapnya biasa-biasa saja, maka alam akan mengganjar kita dengan hal luar biasa,” ujar Andi Arief.

Dia menambahkan, politik bisa merenggangkan hubungan antar manusia, bahkan antar saudara.

Tetapi, tidak ada alasan untuk tidak bersatu dalam menghadapi bencana. Sejarah dalam kitab suci, perbedaan pendapat menghadapi bencana menyebabkan kepunahan, terutama bencana yang memiliki sifat katastrofi.

“Longsoran vulkanik menyebabkan tsunami adalah cara Tuhan dan alam mengingatkan kita semua tentang bagaimana seharusnya kita menghadapi kemungkinan tsunami yang lebih besar di tempat yang sama dengan mekanisme berbeda,” kata Andi Arief lagi.

“Paling tidak, seperti letusan gunung Krakatau pada 1883, atau yang memisahkan Jawa dan Sumatera tahun 516,” sambungnya menutup pembicaraan. [dem]


Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya