Berita

Politisi Gerindra Riza Patria/RMOL

Bisnis

Kuasai Saham Freeport Dari Utang Sama Juga Bohong

SABTU, 22 DESEMBER 2018 | 17:02 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pemerintah melalui PT Inalum mengambil alih saham PT Freeport Indonesia sebesar 51,2 persen.

Namun, Partai Gerindra mellihat hal itu sebagai masalah baru. Sebab dana akuisisi saham Freeport berasal dari utang luar negeri.

"Orang bilang ini hebat, justru ini masalah. Kenapa, karena Freeport itu yang dibayar oleh Inalum menggunakan global bond. Artinya apa, utang dari asing," jelas Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria usai diskusi di Kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (22/12).


Menurutnya, jika pemerintah ingin benar-benar menguasai Freeport seharusnya dibayar oleh uang negara yang bersumber dari APBN dan penyertaan modal ke BUMN atau melalui domestik bond.

"Sama juga bohong itu. Itu sama juga dimiliki oleh asing, dibayar pakai dolar dan sebagainya. Sederhana saja, jadi kita ini dibodohi saja soal Freeport," ujar Riza Patria.

Inalum harus membayar USD 3,85 miliar atau Rp 55,7 triliun untuk meningkatkan sahamnya di Freeport dari 9,36 persen menjadi 51,232 persen. Dana tersebut didapat Inalum dari penerbitan surat utang global sebesar USD 4 miliar.

Riza Patria memastikan bahwa merupakan kebohongan publik jika faktanya dalam pembelian 51,2 persen saham Freeport pemerintah menggunakan dana pinjaman alias utang.

"Kalau dibeli oleh asing bukan milik Indonesia namanya, dibayar dengan global bond kan. Penyertaan modal Inalum itu menggunakan dana asing, sama saja Mc Moran (Freeport) juga nanti yang beli," tegasnya. [wah]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya