Berita

Nasaruddin Umar/Net

Membaca Trend Globalisasi (17)

Karakter Khusus Nilai Universal Islam: Pendirian Rumah Sakit Modern

JUMAT, 21 DESEMBER 2018 | 08:37 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

RUMAH sakit sudah dike­nal semenjak zaman dahulu kala. Akan tetapi pendirian rumah sakit modern dirin­tis oleh para ilmuan Islam di abad pertengahan. Di antara tokohnya ialah Al-Razi (864- 930M). Kisahnya agak lucu, ketika ia diminta raja Daulah bin Buwaihi untuk mendirikan rumah sakit di Bagdad, maka ia meminta dipo­tongkan seekor kambing, lalu dagingnya ditebar dan digantung ke berbagai tempat di Bagdad. Empat hari kemudian dikontrol daging tersebut lalu ditentukan di mana daging paling awet dan paling lambat membusuk di situlah dibangun ru­mah sakit. Rumahsakit yang diberi nama Adhudi ini dibangun dengan anggaran yang amat mahal ketika itu. Rumahsakit itu bukan hanya dilengka­pi dengan kamar-kamar pemeriksaan dan ruang rawat-inap pasien, tetapi juga dilengkapi dengan tidak kurang 24 dokter, perpustakaan yang me­nyimpan buku-buku kedokteran yang lengkap, apotek, gudang, dan dapur, serta kantin. Rumah Sakit ini dianggap yang paling pertama memenuhi standard rumah sakit modern dan sekaligus ru­mah sakit pendidikan pertama dalam sejarah ru­mah sakit. Sudah ada beberapa sakit yang per­nah hadir sebelumnya tetapi dengan standard peralatan masih sangat terbatas.

Di antara karya-karya Al-Razi yang masyhur ialah Kitab al Asrar (semacam pengantar ilmu kimia), Liber Experimentorum, Ar-Razi memba­has pembagian zat ke dalam hewan, tumbuhan dan mineral, yang menjadi cikal bakal kimia or­ganik dan kimia non-organik. Sirr al-Asrar (lmu tentang obat-obatan yang bersumber pada tum­buhan, hewan, dan galian, serta simbolnya dan jenis terbaik bagi setiap satu untuk digunakan dalam rawatan. Juga memuat Ilmu dan perala­tan yang penting bagi kimia serta apotek dan ilmu dan teknik pemrosesan kimiawi dengan meng­gunakan bahan dan zat lain, seprti air raksa, be­lerang (sulfur), arsenik, serta logam-logam lain seperti emas, perak, tembaga, timbal, besi, dll. Di sini kelihatan selain ia seorang dokter yang amat piawai terhadap berbagai macam penyakit, ia juga ahli pembangunan rumah sakit sekaligus ahli manajmen rumah sakit, dan sekaligus ahli kimia dan obat-obatan lainnya.

Rumahsakit yang dibangun Al-Razi sangat pro-pasien. Ia juga memiliki kemampuan mana­jerial yang baik, karena biaya pembangunan rumah sakit dan peralatannya diambilkan dari dana wakaf dan dana-dana sosial ummat lain­nya, yang ketika itu dana abadi umat memang sangat besar. Para pasien tidak perlu dibebani dengan biaya pengobatan dan perawatan yang mahal. Rumahsakit ini juga tercatat paling per­tama menggunakan system kebersihan dan ke­disiplinan yang tinggi, sehingga dokter diupaya­kan tidak melakukan malpraktek.


Selain rumahsakit Adhudi, ada sejumlah rumah sakit yang canggih diukur dari zamannya, seper­ti rumah sakit Al-Nuri di Damaskus, yang men­jadi pusat pemerintahan Dinasti Umayyah saat itu. Rumahsakit ini bukan hanya menyediakan obat dan perawatan gratis tetapi juga makanan layak dan control pasaca rawat inap. Juga terse­dia persediaan obat-obatan dan makanan yang layak. Prestasi rumah sakit ini, selain berfungsi sebagai tempat merawat orang-orang yang sakit, juga berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan, tempat bagi para dokter atau calon dokter muslim mengembangkan ilmu-ilmu kedokteran. Rumah­sakit ini sudah menerapkan rekam medis (medi­cal record) dan sekaligus rumah sakit pertama dalam sejarah yang menggunakan rekam medis. Rumah sakit ini juga sulh dilengkapi dengan ruang inap khusus untuk pasien penyakit gila dengan pe­layanan khusus. Para sarjana Barat modern mera­sa berutang budi pada rumah sakit ini karena ru­mah sakit inilah yang pertama menyelenggarakan konsep terpadu antara rumah sakit, rumahsakit pendidikan, dan sekolah kedokteran.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

Platform X Setor Denda ke Negara Atas Pelanggaran Konten Pornografi

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04

Prabowo Komitmen Tindak Tegas Pembalakan Liar di Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02

KPK Sebut Temuan BPK Soal Penyelenggaraan Haji Tahun 2024 Jadi Informasi Tambahan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43

Prabowo Pastikan Distribusi Pangan Jangkau Wilayah Bencana Terisolasi

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16

Cuaca Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan di Akhir Pekan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01

Koalisi Permanen Perburuan Kekuasaan atau Kesejahteraan Rakyat?

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51

KPK Masih Telusuri Dugaan Alur Perintah Hingga Aliran Uang ke Bupati Pati Sudewo

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17

JEKATE Running Series Akan Digelar di Semua Wilayah Jakarta

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08

PAM Jaya Didorong Turun Tangan Penuhi Air Bersih Korban Banjir Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40

PKS Jakarta Sumbang Rp 1 M untuk Korban Bencana Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31

Selengkapnya