Berita

Bahar bin Smith/RMOL

Hukum

Bahar Bin Smith Suruh Korban Duel Di Lapangan Sambil Ditonton Santri

RABU, 19 DESEMBER 2018 | 14:23 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Tersangka Bahar bin Smith memerintahkan sejumlah anak muda (anak buah) menjemput dua pemuda yang diduga mengaku-ngaku sebagai Bahar bin Smith.

Inilah awal penganiayaan yang dilakukan Bahar bersama para muridnya terhadap Muhammad Khoerul Umam Al Mudzaki (Zaqi) dan Cahya Abdul Jabbar Bin Imam Santosa (Jabbar).

Dalam kasus ini, Bahar dan lima orang lainnya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka secara bersama-sama dimuka umum melakukan kekerasan terhadap orang dan atau Ppenganiayaan dan atau merampas kemerdekaan orang lain dan atau turut bersama-sama melakukan tindak pidana dan atau melakukan kekerasan terhadap anak


Mereka dijerat dengan Pasal 170 KUHP dan atau 351 KUHP dan atau dan atau Pasal 333 KUHP dan atau Pasal 55 Ayat (1) KUHP dan atau Pasal 80 UU 35/2014 tentang perubahan atas UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak.

Sela kemarin (18/12) usai menjalani pemeriksaan, Bahar resmi ditahan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat. Pendiri Majelis Pembela Rasulullah itu akan ditahan untuk 20 hari ke depan.

Berikut kronologi penculikan dan penganiayaan yang dilakukan Bahar bersama rekannya seperti yang diperoleh redaksi dari kepolisian:

Sabtu, 1 Desember 2018, sekitar pukul 09.30 WIB, korban berinisial CAJ alias Jabbar (18) dijemput paksa dari kediamannya di kawasan Bogor oleh sejumlah anak muda yang menggunakan dua unit mobil atas perintah Bahar.

Dari keterangan orang tua korban (Jabbar), saat dijemput dia berusaha menghalang-halangi supaya anaknya jangan dibawa. Kemudian, orang suruhan itu menelepon Bahar. Karena dihalangi, Bahar memerintahkan anak buahnya untuk mengangkut paksa sekalian orang tua korban.

Bersama orang tuanya, korban kemudian dibawa ke pondok pesantren Tajul Alawiyyin milik Bahar di Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Di hari yang sama, sekitar pukul 10.00 WIB, sejumlah orang yang ditugaskan untuk menculik paksa korban kedua juga berhasil membawa membawa MHUalias Zaqi (17) ke ponpes milik Bahar.

Sekitar pukul 12.00 WIB kedua korban kemudian dipertemukan di aula pesantren milik Bahar. Di sana, keduanya kemudian diinterogasi oleh Bahar terkait perbuatan mereka saat pergi ke Bali untuk mengisi sebuah acara pada 26 November 2018.

Pada pukul 12.30 WIB, acara penganiayaan dimulai. Dari bukti video yang beredar, terlihat Bahar menganiaya keduanya dengan cara dipukul hingga ditendang. Dalam tampilan pertama terlihat seperti di dalam ruangan. Kaki Bahar juga langsung melayang ke mukanya korban. Kemudian korban mulai digampar secara bergilir oleh yang lain.

Tayangan lalu berpindah. Terlihat posisi korban telah diseret keluar aula dan berada di area luar pesantren. Wajah Bahar dengan kain sarungnya terlihat jelas. Dalam tangkapan layar itu Bahar melakukan tendangan kaki dan dengkul ke arah wajah korban berkali-kali secara brutal.

Korban Jabbar dianiaya di situ (area luar) hingga sore kemudian di bawa ke luar pondok ke belakang pondok. Terlihat gerakan yang langsung ke korban. Ada darah juga terlihat.

Sekitar pukul 15.00 WIB, keduanya dibawa oleh Bahar ke lapangan ponpes. Di area lapangan itu, keduanya diperintahkan berduel. Duel itu disaksikan oleh santri Bahar.

Keduanya kemudian dianiaya lagi sampai malam. Setelah dianiaya habis-habisan, keduanya kemudian digunduli hidup-hidup.

Saat kejadian, orang tua Jabbar yang ikut dibawa hanya bisa mengintip dari jauh saat anaknya disiksa sedemikian brutal oleh Bahar. Setelah dianiaya dan digunduli, Jabbar dan temannya Zaqi pulang bersama ayahnya.

Lalu, pada 5 Desember 2018, kedua korban melaporkan Bahar bin Smith atas penganiayaan yang mereka alami. Kasus tersebut saat itu ditangani di Polres Bogor. Kemudian pada 7 Desember 2018 Polres Bogor melimpahkan kasus ini ke Bareskrim Polda Jabar.

Hingga akhirnya, 18 Desember 2018, polisi menaikkan status perkara dugaan penganiayaan anak dengan terlapor Bahar ke penyidikan dan dijadwalkan memeriksa Bahar sebagai saksi terlapor di Polda Jabar. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya