Berita

Hinca Panjaitan bersama kader utama Partai Demokrat dalam jumpa pers di Menteng, Jakarta/PD

Politik

Hinca Panjaitan: Kasus Perusakan Atribut PD Memang Serius, Jangan Dianggap Angin Lalu

RABU, 19 DESEMBER 2018 | 10:25 WIB | LAPORAN:

Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menangkap kesan kasus perusakan atribut mereka yang telah dilaporkan ke Polresta Pekanbaru dianggap sudah selesai.

Polda Riau hanya fokus pada tersangka yang tertangkap tangan oleh Satgas Rajawali, dan tidak menelusuri lebih lanjut pihak yang menyuruhnya.

Justru, polisi menambahkan bahwa kader PD juga terlibat dalam kasus perusakan satu buah baliho caleg PDI Perjuangan di Tenayan, seolah memberi imbangan.

Hinca mengingatkan, lokasi Tenayan ini jauh sekali dari TKP perusakan atribut milik PD di jalan-jalan protokol dan tidak termasuk daerah yang dikunjungi Presiden Jokowi.
Upaya mengecilkan kasus perusakan bendera PD dan baliho penyambutan SBY, menurut Hinca, juga terlihat dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.

Wiranto menunjuk oknum PDIP dan PD yang bersalah dan meminta pimpinan parpol tidak membesar-besarkan kasus di Pekanbaru tersebut.

"Partai Demokrat tidak bermaksud membesar-besarkan kasus ini, karena kasus ini memang serius dan besar. Justru jangan dikecil-kecilkan dan dianggap angin lalu," tegas Hinca.

Partai Demokrat, lanjut Hinca, memandang pernyataan Menko Polhukam dan Kapolda Riau tidak mencerminkan fakta sesungguhnya. Juga tidak sesuai dengan informasi dan kesaksian yang didapatkan pihaknya.

Sebab dari hasil penelusuran PD sejauh ini tidak ada keterlibatan PDIP sebagai inisiator dan mastermind.

"Kalau toh ada, mereka hanya dimanfaatkan," terang Hinca.

Hinca pun menepis ada keterlibatan kader PD, terlebih sebagai inisiator. Bahkan pada hari kejadian, kata dia, Ketum SBY telah mengeluarkan instruksi agar tidak membalas perusakan parpol lain.

"Hampir pasti perusakan atribut PD di luar pengetahuan Presiden Jokowi," imbuh PD. [wid]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya