Berita

Foto: Net

Nusantara

Angin Baratan Monsun Asia Mulai Dominan, Waspadai Banjir Dan Longsor

MINGGU, 16 DESEMBER 2018 | 08:10 WIB | LAPORAN:

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan  tinggi dalam 10 hari ke depan. Masyarakat pun diimbau untuk mewaspadai dampak bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, dan longsor.

Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Siswanto menjelaskan, hingga akhir Desember 2018,  pada umumnya terjadi sirkulasi monsoon angin Baratan di Indonesia.

Sedangkan, daerah lainnya didominasi angin timuran mulai dari Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Sementara di selatan ekuator didominasi angin dari selatan.


Siswanto menjelaskan, pola siklonik terbentuk di perairan Sumatera bagian Barat dan perairan bagian barat Kalimantan Barat.

Wilayah pertemuan massa udara terdapat di perairan Kalimantan bagian selatan, Sulawesi tenggara, Maluku, dan bagian utara Papua yang berpotensi untuk pembentukan awan-awan hujan.

“Umumnya daerah bagian barat Indonesia akan mendapatkan penambahan supply uap air karena aktifnya fase basah gelombang atmosfer MJO, sehingga awan-awan hujan lebih mudah terjadi,” ujarnya.

Terkait fenomena global El Nino,  Deputi Bidang Klimatologi, Herizal mengatakan, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyatakan sudah terpenuhi dari sisi menghangatnya lautan Pasifik, namun interaksi antara lautan dengan atmosfer belum terjadi di antara keduanya.

"Pergerakan atmosfer belum menunjukkan situasi yang biasa terjadi pada kondisi El Nino," jelasnya.

Herizal menyebutkan, pantauan BMKG, penghangatan suhu permukaan laut di Pasifik tengah dan timur telah mengindikasikan El Nino Lemah yaitu >0,5 - 1,0℃.  Samudera Hindia pada bulan akhir November 2018 menunjukkan kondisi dipole mode positif.

Sementara perairan Indonesia dalam kondisi normal, dengan pendinginan atau penghangatan suhu permukaan laut antara 0.5 s/d 1°C dari rata-rata normalnya.

Suhu muka laut mendingin terjadi di sekitar selatan Bali sampai Nusa Tenggara Barat, dan selat Makasar.

"Wilayah dengan suhu permukaan laut lebih hangat terdapat di perairan barat sekitar Sumatera bagian utara, Laut Timor, Laut Seram dan Laut Maluku," paparnya.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya