Berita

Teguh Santosa dan Rizal Ramli/RMOL

Nusantara

Rizal Ramli: Media Mainstream Harus Kembali Jadi Pers Perjuangan

KAMIS, 13 DESEMBER 2018 | 02:26 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Sepak terjang media mainstream Indonesia saat ini tengah disoroti banyak kalangan. Pers Indonesia dikhawatirkan menjauh dari nilai pers perjuangan.

Ekonom senior DR Rizal Ramli mengatakan, saat ini kepercayaan publik terhadap pers menurun karena kerap memberitakan hal-hal yang hanya sekadar pencitraan.

"Media mainstream bisa ditinggalkan," ujar RR, sapaannya dalam Malam Penganugerahan Moeslim Choice Award 2018 di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (12/12).


Saat ini, kata RR, media mainstream tidak menunjukkan keberpihakan yang jelas kepada kepentingan rakyat banyak. Media mainstream seakan hanya menjadi corong penguasa.

"Hari ini pers kita terutama yang mainstream terkesan hanya mewakili suara resmi. Sementara suara yang tidak resmi, suara mayoritas, suara yang tertinggal jarang nongol di berita-berita utama media mainstream," ungkap RR.

RR mengimbau agar pers Indonesia kembali menjadi pers perjuangan.

"Sejak zaman kemerdekaan dulu, media dan pers adalah pejuang kemerdekaan. Pers perjuangan namanya," demikian mantan Menko Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid dan Menko Kemaritiman di era Presiden Joko Widodo itu.

Dalam ulang tahun pertama Moeslim Choice itu Rizal Ramli mendapatkan penghargaan kategori Democracy Award bersama Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, anggota DPD RI Fahira Fahmi Idris dan pakar hukum tatanegara Yusril Ihza Mahendra.

Tokoh-tokoh lain yang hadir dalam kegiatan itu adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pengusaha muda Sandiaga Uno, aktivis Adhie Massardi dan Natalius Pigai, juga sejumlah ulama. [lov]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya