Berita

Sri Mulyani Indrawati/Net

Bisnis

Sri Mulyani Sentil DAU Dipake Buat Bayar Gaji

SELASA, 11 DESEMBER 2018 | 10:58 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

25 Persen Alokasi Harus Buat Infrastruktur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta pemerintah daerah (pemda) lebih bijak dalam memanfaatkan Dana Alokasi Umum (DAU) yang berasal dari transfer pemerintah pusat. Terutama, alokasi yang ditujukan untuk mem­bangun infrastruktur. Pasalnya, ternyata masih banyak daerah yang menggunakan dana terse­but untuk belanja pegawai atau membayar gaji. Padahal, dalam ketentuannya, sebesar 25 persen harus dimanfaatkan untuk pem­bangunan infrastruktur.

"Banyak daerah yang belum mencapai 25 persen DAU-nya untuk belanja infrastruktur. Ada (kepala daerah-red) bi­lang boro-boro bu, sebagian besar udah habis untuk bayar gaji," ungkap Ani, sapaan Sri Mulyani dalam acara Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2019 di gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, kemarin.

Rendahnya peruntukan DAU buat pembangunan infrastruktur, lanjut Ani, terlihat dari belanja daerah. Agar kondisi ini tidak terus berlanjut, Ani menekankan, dirinya akan meminta Direktorat Jenderal Perimbangan Kemen­terian Keuangan membantu melakukan planning anggaran kepala daerah.


Dia berharap, daerah bisa kerja sama serta lebih bijak da­lam memanfaatkan dana transfer ke daerah.

"Dirjen Perimbangan harus terus melakukan planning kepada daerah agar nantinya DAU final bisa lebih baik," ungkapnya.

Pada kesempatan ini, man­tan Direktur Bank Dunia ini menyoroti masih banyaknya daerah yang memanfaatkan makelar untuk pencairan hingga pengelolaan anggaran daerah. Menurutnya, praktik itu harus dihindari karena rentan terjadi praktik korupsi.

"Tindakan itu berpotensi me­langgar hukum karena merupa­kan perilaku koruptif yang dapat merugikan keuangan negara," imbuh Ani.

Dia mengingatkan, beberapa waktu lalu, ada pengawai di Ke­menkeu tertangkap KPK terkait makelar pencairan anggaran. Padahal, untuk pencairan tidak perlu lewat makelar. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya