Berita

Nasaruddin Umar/Net

Membaca Trend Globalisasi (7)

Menyatukan Irano-Semit & Afro-Erasia

SELASA, 11 DESEMBER 2018 | 10:21 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

KEKUATAN nilai reformasi yang melekat di dalam Is­lam, ajarannya mampu men­embus dan menyatukan dua kekuatan peradaban, yang oleh Marshall G.S. Hodgson dalam The Venture of Islami diistilahkan dengan Irano- Semit di Timur dan Afro-Er­asia di Barat. Jazirah Arab juga berada di antara dua kekuatan negara adi­daya yang selama ini berhadap-hadapan satu sama lain, yaitu Romawi-Bizantium yang ada di Barat dan berpusat di Istambul dan Sasania-Per­sia yang ada di Timur dan berpusat di Kawasan Iran sekarang. Sementara kedua negara adidaya ini sibuk memerebutkan pengaruh, yang terka­dang diwujudkan dalam bentuk perang terbuka, pada saat itu Sang Tokoh Pembaharu, Nabi Mu­hammad Saw lahir dan mengembangkan ajaran Islam yang baru diterimanya. Ia dengan piawai mengembangkan misi Islam di tengah kekuatan geopolitik yang sudah lama mapan.

Posisi jazirah Arab saat itu tidak pernah se­cara langsung bersentuhan dengan central power kedua negara adidaya itu karena Ka­wasan ini samasekali tidak dihitung sebagai Kawasan yang memiliki potensi secara ekono­mi. Bentangan luas ini hanya diisi oleh kabilah-kabilah tradisional yang amat primitif, kecuali ada kantong-kantong tertentu yang memiliki mata air lokal (wadi/oasis). Kantong-kantong ini juga tidak efektif dan tidak efisien untuk diper­ebutkan karena cost ekonominya sangat tinggi, karena selain jauh, terlalu luas, dan wilayah­nya gersang, juga penduduknya terkebelakang (badawa/tribal).

Justru di wilayah yang tidak pernah diperhi­tungkan ini lahir seorang tokoh luar biasa itu mampu menundukkan kedua pusat peradaban dan negeri adidaya dalam tempo yang relatif singkat. Meskipun berbeda kawasan dan la­tar belakang budaya, keduanya memiliki per­adaban yang maju. Keduanya masing-masing memilki kawasan subur untuk pertanian dan pe­ternakan, meskipun tidak secara keseluruhan. Keduanya juga masing-masing mengembang­kan tradisi perdagangan antar negeri. Corak perkotaan dan cikal-bakal civil society men­jadi ciri khas kedua negeri ini. Produk-pruduk andalan dan kerajinan masing-masing wilayah dipasarkan melalui tradisi perdagangan, baik melalui laut maupun melalui daratan.


Perkembangan kebudayaan dan peradaban kedua kawasan ini ikut membentuk wawasan Nabi Muhammad sebagai seorang anak muda-cerdas yang pernah melang-lang buana mem­bawa barang dagangan bosnya, Siti Khadijah, yang kemudian menjadi isterinya. Tidak heran ketika Nabi Muhammad Saw diamanati menja­di pemimpin Madina dengan mudah mengada­kan hubungan diplomatic dan ekonomi den­gan negri-negri tetangganya. Surat-menyurat dan utusan misi-misi khusus yang dikirim Nabi ke berbagai pusat kerajaan dan pemerintahan dianggap salahsatu factor yang mendatang­kan benefit, baik dalam kapasitasnya seba­gai pemimpin politik di Madinah/negeri muslim maupun sebagai pemimpin spiritual (Islam).

Akar historis tradisi budaya dan peradaban Irano-Semit di Timur dan Afro-Erasia di Barat di­akomodasi di dalam kepemimpinan Nabi. Pen­giriman misi dagang, misi ilmu pengetahuan, misi politik, dan misi agama ke berbagai neg­ara dilakukan untuk memperkaya sumber daya manusia yang handal dan kompetitif. Saha­bat-sahabat dekatnya di Madinah belakangan menjadi gubernur atau kepala pemerintahan di daerah yang baru diambil alih, misalnya Muawi­yyah diangkat menjadi Gubernur di Syiria, ter­masuk wilayahnya adalah Yordania. Amru bin Ash diangkat menjadi Gubernur Mesir. Musa Al- Asy'ari diangkat menjadi Gubernur Kufah. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

Platform X Setor Denda ke Negara Atas Pelanggaran Konten Pornografi

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04

Prabowo Komitmen Tindak Tegas Pembalakan Liar di Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02

KPK Sebut Temuan BPK Soal Penyelenggaraan Haji Tahun 2024 Jadi Informasi Tambahan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43

Prabowo Pastikan Distribusi Pangan Jangkau Wilayah Bencana Terisolasi

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16

Cuaca Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan di Akhir Pekan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01

Koalisi Permanen Perburuan Kekuasaan atau Kesejahteraan Rakyat?

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51

KPK Masih Telusuri Dugaan Alur Perintah Hingga Aliran Uang ke Bupati Pati Sudewo

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17

JEKATE Running Series Akan Digelar di Semua Wilayah Jakarta

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08

PAM Jaya Didorong Turun Tangan Penuhi Air Bersih Korban Banjir Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40

PKS Jakarta Sumbang Rp 1 M untuk Korban Bencana Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31

Selengkapnya