Berita

Rizal Ramli saat hadiri Kongres PWJ/Net

Politik

Rizal Ramli: Produk Jurnalistik Bukan Propaganda Politik

SENIN, 10 DESEMBER 2018 | 15:59 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pers harus konsisten dan komitmen untuk menjaga demokrasi di negeri ini. Salah satunya, dengan tetap independen dan tidak berpihak pada kubu calon presiden dan calon anggota legislatif manapun di tahun politik.

Begitu pesan ekonom senior DR Rizal Ramli saat menghadiri Kongres ke-VI Poros Wartawan Jakarta yang digelar di Cilember, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (8/12) hingga Minggu (9/12). Dalam kesempatan ini, Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu mengisi diskusi bertajuk "Membangun Asa Negeri dari Perspektif Jurnalis”.

"Produk jurnalistik bukanlah propaganda politik. Jadi, kalau kawan-kawan jurnalis masih merasa sebagai jurnalis, sebaiknya tidak terjebak pada dukung mendukung capres atau caleg,” harapnya.


Rizal Ramli menjelaskan bahwa produk jurnalistik bersifat memberi informasi secara obyektif. Informasi itu juga harus memberi efek mencerdaskan masyarakat.

“Selain itu, daya kritis harus lebih tajam agar pemerintah mampu berbenah," terangnya.

Objektivitas yang diangkat media harus didasarkan pada data dan fakta yang kuat. Sehingga produk yang dihasilkan bukan hoax.

“Sebaiknya harus ada kroscek lagi, jangan sampai justru 'dimanfaatkan' narasumber tersebut. Misalnya soal klaim pemerintah soal terlampauinya target penerimaan negara, apa benar demikian?" tutur Rizal Ramli.

Dalam kongres ini, Tri Wibowo Santoso kembali terpilih sebagai ketua umum untuk masa bakti 2018 hingga 2020.

Saat memberi sambutan, pria yang akrab disapa Bowo itu menilai tahun politik tidak hanya menjadi ujian bagi wartawan untuk menjaga independensi saja. Tapi, yang harus diperhatikan adalah keselamatan bagi wartawan terhadap kemungkinan-kemungkinan intimidasi dari pihak tertentu yang tidak suka dengan pemberitaan yang ditulis wartawan tersebut.

"Jangan sampai dampak dari pemberitaan wartawan membuat pihak tertentu menjadi geram, dan yang dijadikan sasaran adalah wartawan yang menulis berita. Ini yang sering menjadi masalah, perlindungan terhadap wartawan masih kurang," tandas Bowo. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya