Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
HAL yang paling menakjubÂkan dari Islam ialah kemamÂpuan menembus dan berÂadaptasi dengan lapis-lapis kultur lokal. Sulit dibayangÂkan Islam yang sarat dengan ajaran universal bisa begitu cepat eksis menjadi "tuan rumah" di tengah pluralitas kearifan lokal. Dalam waktu relatif sangat singkat Islam sudah menembus batas-batas geografis di Kawasan Timur-Tengah. Begitu kuatnya pengaruh Islam, dalam waktu singkat bisa menggantikan posisi Bahasa Ibu dari non-Arab menjadi Bahasa Arab. Contoh konkrit Mesir dan negeri muslim lainnya di Kawasan Afrika.
Misteri kekuatan adaptasi Islam ini diungkap secara sangat indah oleh S.H. Nasser dalam Ideal and Realities of Islam. Ia melukiskan adaptasi dan sinkronisasi antara nilai-nilai Islam yang bersifat universal dan budaya dan peradaban lokal dalam lintasan sejarah peradaban dunia Islam. Satu sama lain tidak saling mengorbankan tetapi saling mengisi dan sangat menguntungkan untuk dunia kemanuÂsiaan. Menurutnya, antara keduanya tidak perlu diperhadap-hadapkan karena nilai-nilai universal Islam bersifat terbuka, dalam arti feleksibel dan dapat mengakomodir berbagai nilai-nilai lokal. Bukti keterbukaan itu, Islam dapat diterima dari Timbektu, ujung barat Afrika sampai Merauke, ujung Timur Indonesia.
Populer
Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41
Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05
Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45
Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05
Senin, 03 Februari 2025 | 15:45
Senin, 03 Februari 2025 | 13:49
Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20
UPDATE
Minggu, 09 Februari 2025 | 07:36
Minggu, 09 Februari 2025 | 07:26
Minggu, 09 Februari 2025 | 07:03
Minggu, 09 Februari 2025 | 06:40
Minggu, 09 Februari 2025 | 06:17
Minggu, 09 Februari 2025 | 05:53
Minggu, 09 Februari 2025 | 05:36
Minggu, 09 Februari 2025 | 05:15
Minggu, 09 Februari 2025 | 04:57
Minggu, 09 Februari 2025 | 04:42