Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Peminjaman Jagung Pemerintah Dan Swasta Cegah Terjadinya Impor

KAMIS, 06 DESEMBER 2018 | 02:50 WIB | LAPORAN:

Keinginan Kementerian Pertanian untuk melakukan kerja sama peminjaman jagung dari swasta guna memenuhi pakan ternak skala nasional merupakan hal wajar.

Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof. DR Yunus Musa menilai, kerja sama peminjaman jagung antara Kementan dan swasta lebih kepada makna kolaborasi. Apalagi, swasta mempunyai andil besar terhadap pengembangan sistem bisnis pertanian.

"Namun petani individu maupun kelompok itu perlu diberikan peran sebagai swasta. Kalau swasta itu menurut saya petani Indonesia maka perlu didukung," ujarnya kepada wartawan, Kamis (6/12).


Prof. Yunus menjelaskan, ketika dilakukan proses kerja sama peminjaman jagung maka setiap perusahaan di daerah perlu juga diberikan peran. Peranan yang dapat dilakukan misalnya berbentuk sebagai pendamping serta pembina teknologi. Juga mendokumentasikan kerja sama agar pihak terlibat patuh aturan dan ikut meningkatkan kepercayaan petani jagung untuk serius menggeluti bisnis.

"Sebaiknya kita melihat secara objektif bahwa jagung memang bahan pakan ternak. Kekosongan bahan pakan akan berdampak kepada produksi ternak," katanya.

Prof. Yunus mengimbau agar ketika terjadi proses peminjaman jagung harus saling menjaga kepercayaan agar tidak terjadi kegagalan.

"Ini sebenarnya masalah lama sejak dari dulu yang menyebabkan banyak kegagalan (proses peminjaman jagung). Penyebab gagalnya banyak," ujarnya.

Ditambahkan Prof. Yunus, melalui kepercayaan yang dijaga dalam bisnis peminjaman jagung akan mencegah terjadinya impor. Sebab terjadi ketersediaan komoditas secara berkelanjutan.

Kementan berencana melakukan peminjaman jagung dari pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak nasional. Peminjaman jagung dilakukan berdasarkan skema bisnis saling menguntungkan serta tidak memaksa. Peminjaman jagung ke swasta diharapkan dapat memenuhi pakan ternak petani mandiri. [wah]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya