Berita

Foto: Dok

Politik

Jangan Didebat Lagi, Reuni 212 Aksi Bela Prabowo

MINGGU, 02 DESEMBER 2018 | 18:37 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Seruan "2019 Ganti Presiden" pada ajang Reuni Akbar Mujahid 212 di Monas, Jakarta terindikasi kuat mendukung gerakan salah satu pasangan calon yaitu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) Willy Prakarsa mengatakan, sudah jelas sekali aspirasi tersebut disampaikan oleh Imam Besar FPI M. Rizieq Shihab yang mengatakan jika ingin perubahan tidak lain adalah 2019 ganti presiden. Ditambah, Prabowo juga hadir di acara itu.

"Tapi sayangnya massa masih malu-malu, padahal tinggal bilang Reuni 212 adalah gerakan politik," tegas Willy, Minggu (2/12). Dia sendiri hadir di sekitaran Monas.


"Gerakan Reuni 212 sudah menjadi pembela politik praktis. Bukan lagi pembela umat Islam, jadi wajar ada pihak yang menyebut Reuni 212 bukan aksi bela Islam tapi aksi bela Presiden," sambungnya.

Lebih lanjut, Willy yang mengaku membawa ribuan massa meminta agar kehadiran mereka tidak dipelintir sebagai bentuk dukungan, namun hanya untuk mengamati fakta-fakta yang ada di lapangan.

"Amit-amit jika kehadiran Jari 98 dipelintir untuk ikut serta reunian 212 apalagi menjadi bagian dari alumni 212. Jari 98 sudah deklarasi dukung Joko Widodo-Mar'uf Amin," ucapnya.

Willy membeberkan bukti lainnya bahwa sejumlah panitia Reuni 212 adalah bagian dari tim pemenangan Prabowo-Sandi. Diantaranya, Neno Warisman (koordinator bidang acara), Hasan Haikal (anggota Badan Pemenangan Prabowo-Sandi), Al Khaththath (anggota tim pemenangan Prabowo-Sandi).

"Faktanya memang begitu. Panitia Reuni 212 itu terlibat dalam pemenangan Pak Prabowo," terangnya.

Lebih jauh, Willy menyebut sebagian besar peserta acara Reuni 212 adalah massa PKS dan eks HTI.

"Publik juga bisa membacanya kok yang paling getol di acara itu yaitu PKS sama HTI dan pendukung Prabowo. Presiden PKS Sohibul Iman mengimbau kadernya agar datang. Eks Pimpinan HTI juga mengeluarkan seruan terbuka di berbagai akun media. Mau minta bukti apa lagi kalau itu bukan gerakan politik?" pungkasnya. [jto]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya