Berita

Ilustrasi/net

Politik

Antisipasi Kecurangan Pemilu Dengan Mengawal DPT

JUMAT, 30 NOVEMBER 2018 | 17:28 WIB | LAPORAN:

Perbaikan yang terus dilakukan Komisi Pemilihan Umum terkait jumlah daftar pemilih tetap (DPT) seharusnya tidak menimbulkan polemik jika penyelenggara pemilu bersikap profesional.

Pasalnya, sebelum menghadapi Pemilu 2019, sudah digelar tiga kali pemilukada serentak. Di mana, dalam pelaksanaannya pernah dilakukan verifikasi tentang jumlah data DPT.

"Jika memang ada tambahan tinggal dilakukan perbaikan," kata pengamat politik Jajat Nurjaman kepada wartawan, Jumat (30/11).


Dia mempertanyakan sikap KPU mau menerima data tambahan yang disodorkan Kementerian Dalam Negeri. Padahal, sebelumnya KPU ngotot jika data yang dipegang sudah valid dan mengumumkan jumlah DPT Pemilu 2019.

"Saya kira ini agak rawan karena terkesan seperti ada intervensi dari pemerintah melalui Kemendagri kepada KPU. Sehingga dengan mudahnya KPU merubah data DPT Pemilu 2019," kata Jajat.

Dia menilai, berbagai kegaduhan bisa dihindari jika sejak awal antara KPU dan Kemendagri tidak bersikukuh soal data milik siapa yang valid. Kegaduhan yang terjadi memunculkan perspektif seperti dugaan kecurangan pemilu melalui manipulasi data pemilih.

"Untuk itu diperlukan kerja sama seluruh pihak dan transparasnsi dari KPU dan Kemendagri untuk menyelesaikan permasalahan DPT, sehingga bisa terhindar dari berbagai dugaan negatif yang akan merugikan semua pihak," jelas Jajat.

Dia menambahkan, dalam upaya mewujudkan pemilu yang jujur dan adil bisa dimulai dengan pengawasan ketat terkait permasalahan jumlah DPT. Sebab, permasalahan DPT dapat menimbulkan efek domino yang dapat dimanfaatkan oknum tertentu untuk melakukan kecurangan.

"Untuk itu seluruh peserta pemilu jangan lagi apatis tapi kawal dan periksa DPT 2019 demi meminimalisir peluang terjadinya kecurangan pemilu," tutup Jajat yang juga direktur eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID). [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya