Gubernur Anies Baswedan terus berupaya agar keputusannya yang ingin menyerahkan proyek pembanÂgunan sekaligus pengelolaan stadion BMW kepada Jakpro bisa diterima oleh DPRD. Landasan berpikir Anies ingin menyerahkan proyek stadion itu kepada Jakpro cukup sederhana. Dia melihat kesuksesan Jakpro memÂbangun veldroom dan menginginkan nantinya stadion BMW bisa menjadi salah satu pemasukan bagi Pemprov. Berikut penjelasan Gubernur Anies Baswedan.
Bagaimana perkembangan pemÂbahasan terkait rencana pembanÂgunan stadion BMW?
Ya doakan saja agar kami bisa terus berusaha membangun stadion tersebut. Doakan juga agar kami bisa mendapatkan dukungan dari DPRD. Karena kami sedang berusaÂha. Apalagi keputusan stadion BMW itu tidak bisa diketok secara eksekutif melainkan juga harus disetujui oleh legislatif.
Kenapa Jakpro yang Anda diÂperintahkan untuk menangani pembangunan stadion BMW? Ya karena pertama kami lihat Jakpro sebagai BUMD berhasil daÂlam membangun equestrian dan veÂlodroom. Terlebih keduanya tersebut diakui sebagai stadion kelas dunia. Bahkan velodroom kita adalah veloÂdroom terbaik hari ini dan equestrian juga begitu. Nah kami juga ingin stadion BMW ini merupakan salah satu stadion yang terbaik yang ada hari ini.
Selanjutnya... Kemudian kami ingin memanÂfaatkan stadion lebih dari sekadar tempat untuk kegiatan pertandingan sepakbola. Tapi multipurpose dan harus bisa menjadi tempat yang menghasilkan pendapatan.
Maksudnya? Ya karena itu harus dikelola secara bisnis dengan baik. Itu sebabnya maka kami ingin membangunnya menggunakan pola skema BUMD. Investasi lewat BUMD harapannya nanti bisa menjadi sebuah tempat yang bisa digunakan untuk konser, bisa digunakan untuk sepakbola, dan bisa dipakai untuk olahraga yang lain. Jadi menjadi income untuk kita.
Tapi kan Ketua DPRD menginginkan Stadion BMW itu dibanÂgun oleh Dispora DKI. Bagaimana itu? Begini lho kenapa saya menuÂgaskan BUMD untuk melakukan (membangun stadion)? Karena kami tidak ingin stadion ini seperti geÂlanggang olahraga (GOR) yang
maintenance-nya ala kadarnya, dan yang pemanfaatannya itu-itu saja. Lihat saja contoh contoh yang tadi saya sebutkan seperti velodroom dan equestrian itu hasil pembangunan dari Jakpro.
Ada kesulitan dari Pemprov DKI untuk membangun Stadion BMW ini? Kesulitannya ya tingÂgal menunggu persetuÂjuan saja.
Isunya masih ada denÂdam politik yang menghamÂbat pembangunan Stadion BMW. Lantas bagaimana tanggapan Anda? Ya ini tuh demi Jakarta suÂpaya warga Jakarta punyastadion. Jadi mari kita pikirkan anak-anak muda kita, penduÂkung persija, dan The Jak Mania yang semuanya mengharapkan ada stadion. Kami seÂdang berjuang dan kami mengharapkan pada The Jak Mania, pada suporter Persija agar mendoakan saya. Sehingga saya bisa melewati proses ini dan bisa mendapat dukungan.
Artinya awal 2019 sudah mulai dikerjakan? Iya 2019.
Usulan anggaran stadion BMW ini kan sebesar Rp 2,04 triliun namun yang digelontorkan Badan Anggaran DPRD DKI hanya kurang lebih Rp 900 miliar. Bagaimana itu? Saya tidak mau mengomentari proses sampai sepenuhnya selesai supaya tidak mengganggu pembiÂcaraan. ***
