Berita

Soeharto/Net

Politik

Soeharto Guru Korupsi, Setuju?

Dilontarkan PDIP
KAMIS, 29 NOVEMBER 2018 | 08:32 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Politisi PDIP Ahmad Basarah menyatakan korupsi di Indonesia muncul sejak era Orde Baru. Dia juga menyebut Soeharto sebagai guru korupsi. Heboh lah dunia maya.

Basarah menanggapi pernyataan Prabowo yang menyebut korupsi di Indonesia sudah stadium 4. Wasekjen PDIP itu menyebut, korupsi di Indonesia muncul sejak rezim Orde Baru. Karena itulah, lahir keputusan TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998 yang mencanangkan program pemberantasan korupsi. "Jadi, guru dari korupsi Indonesia sesuai Tap MPR Nomor 11 Tahun 98 itu mantan Presiden Soeharto," ucap Basarah di Megawati Institute, Menteng, kemarin. "Dan itu adalah mantan mertuanya pak Prabowo," selorohnya.

Menurut Basarah, figur penyelenggara negara yang korup membuat ekonomi hancur. "Seperti dulu Pak Harto tahun 1997, karena ekonomi terpusat pada kroni-kroninya," ulangnya lagi. Menurutnya, pemerintah saat ini yang menjadi "pencuci piring" dari tradisi korupsi yang dilakukan Soeharto dan kroni-kroninya itu. Korupsi, jadi pekerjaan rumah alias PR bangsa ini. "Sumbernya sudah terjadi sejak periode kekuasaan di mana waktu itu Pak Prabowo menjadi bagian dari kekuasaan Orde Baru," tuding Basarah lagi.


Basarah menggunakan peribahasa 'memercik air di dulang terkena muka sendiri' untuk Prabowo. Dia meminta Capres nomor urut 02 tidak mencari kambing hitam terhadap permasalahan korupsi di Indonesia. "Mari kita tangani pemberantasan korupsi dengan cara-cara luar biasa bukan hanya menyalahkan satu pihak dan lain pihak, ini PR kita bersama. Sekali lagi, kita tidak dalam posisi mencari kambing hitam dalam permasalahan korupsi ini," tegasnya.

Basarah kemudian membanggakan Jokowi yang mampu mengendalikan pembangunan nasional dengan modal dasar yang lebih dari cukup. Pembangunan yang dilakukan Jokowi, diklaimnya membuat bangsa merasa aman. "Kita tahu anak beliau itu seorang pedagang martabak. Saya kira modal dasar ini bisa menjadi pegangan bagi bangsa Indonesia, bagi ekonomi bangsa Indonesia. Di tangan Pak Jokowi berada di jalan yang benar," pujinya.

Menurutnya, Jokowi akan selalu menggunakan data untuk meng-counter isu ekonomi yang selalu disebutkan cawapres lawan, Sandiaga Uno. Basarah mengimbau untuk berdebat secara ilmiah menggunakan data di ruang publik.

Dia juga mengajak pihak yang berkontestasi di Pilpres 2019 tidak menggunakan politik belah bambu atau politik pecah belah. "Itu sangat tidak sehat dalam konteks membangun peradaban demokrasi kita," tandasnya.

Pernyataan Basarah bikin geram Partai Berkarya. Partai besutan Tommy Soeharto, anak kandung Soeharto, berencana mempolisikan Basarah. "Berkarya akan bawa ke ranah hukum. Bisa jadi keluarga Pak Harto juga melaporkan," tegas Ketua DPP Berkarya Badaruddin Andi Picunang, kemarin.

"Jangan menzalimi dan mencap Pak Harto seperti itu. Kami anak ideologis beliau di Partai Berkarya tidak terima," imbuhnya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya