Papua Nugini sebenarnya cukup potensial dan terbuka untuk berbagai sektor, mulai soal energi, pertambangan hingga usaha kecil menengah. Namun beberapa kendala masih terjadi, di antaranya akses masuk barang masih belum terkoneksi.
Melalui acara pertemuan Policy Update and Market Sounding Forum for Economic and Development Cooporation, persoalan teknis yang menjadi kendala dibahas untuk dicarikan solusi. Acara itu diikuti oleh perwakilan Indonesia dan Papua Nugini di Hotel Laguna, Port Moresby, Rabu (28/11).
Delegasi Indonesia dipimpin Sekretaris Direktorat Jendral Asia Pasific dan Afrika, Kemenlu, Rossy Verona. Ikut dalam rombongan di antaranya dari BUMN dan sektor privat yang terkait dengan oil dan gas, termasuk juga industri strategis lainnya seperti Peruri, Aneka Tambang, Kemaritiman dan UMKM yang diwakili perusahaan yang bergerak di sektor ekonomi kecil menengah.
Agi sugiyanto, salah satu peserta yang mewakili UMKM dalam wawancara lewat telpon, Rabu malam menjelaskan, bahwa forum tersebut membawa pengalaman baru baginya untuk melakukan penjajakan kerja sama B to B. Dia banyak mendapatkan peluang bisnis di Papua Nugini yang selama ini dipersepsikan kurang kondusif.
Dalam forum itu dia berjumpa dengan calon mitra bisnis, baik warga Indonesia yang sudah lama buka usaha di Port Moresby maupun mitra lokal. Di antaranya, Lollou Tan, yang asal Malang, mengaku sudah hampir 23 tahun buka bisnis hotel dan spa di Port Moresby ini.
Dia menyambut baik ajakan kerja sama bidang layanan spa dan rumah makan. "Ternyata peluangnya masih cukup besar," kata Agi owner dari PT Trust Indonesia yang sudah berpengalaman buka layanan treatment kesehatan di Jakarta dan kota kota besar di Indonesia seperti Rumah Totok, Griya Sehat Holistic, dan lain-lain.
Dikatakan oleh Agi, Lollou Tan menyambut baik kerja sama bussines to bussines (B to B) dengan Trust Indonesia. Selain memiliki pengalaman bisnis spa dan treatment relaksasi, juga membuka peluang baru untuk mengirim tenaga ahli di bidang relaksasi. Kebetulan PT Trust dengan unit bisnisnya, Rumah Totok memiliki pusat pendidikan dan pelatihan rflexology & traditional massage. Spa & massage yang ada di Port Moresby kebanyakan datang dari Hongkong dan Jepang.
Peluang lain dijajaki ketika bertemu dengan dr. Goa Tau, salah satu peserta tuan rumah. Dalam perbincangan informal, ada keinginan untuk membuka klinik estetika, yang kebetulan PT. Trust bergerak di bidang manufacturing & distributor produk kesehatan dan kecantikan. Perbincangan pun mengarah pada kesepakatan untuk supley produk kecantikan dan estetika ke PNG.
Delegasi Indonesia berada di PNG hingga 30 November lusa dengan berbagai rangkaian kegiatan seperti kunjungan ke beberapa perusahaan BUMN setempat. Setelah itu delegasi Indonesia akan melanjutkan perjalanan ke Fiji, salah satu negara kawasan pasific selatan yang juga memiliki peluang bisnis antar kedua negara. Diagendakan delegasi Indonesia akan melakukan pertemuan dalam forum kerja sama kedua negara.
[lov]