Berita

Darmin Nasution/RMOL

Bisnis

Menko Darmin: Tidak Ada UKM Yang Diberikan Kepada Asing

RABU, 28 NOVEMBER 2018 | 13:50 WIB | LAPORAN:

RMOL. Relaksasi Daftar Nilai Investasi (DNI) yang diatur pemeritah dalam Paket Kebijakan Ekonomi ke-16 sama sekali tidak mematikan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menegaskan, relaksasi DNI hanya karena penafsiran yang keliru atas berita yang diterima oleh masyarakat.

"Intinya sebetulnya kita menekankan tidak ada UKM yang diberi ke asing," tegasnya di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (28/11).


Diakuinya ada beberapa pihak yang mengaku keberatan dengan kebijakan relaksasi DNI tersebut. Misalkan ada yang khawatir jika investor luar negeri ikut merambah ke usaha sablon.

"Aduh bukanlah sablon. Ini printing. Bahasanya adalah textile printing. Itu mesin yang mencetak (gambar) bunga-bunga, kalau kotak-kotak, itu namanya textile printing. Itu bukan sablon. Sablon mah cuma dicapkan aja. Bahkan yang namanya batik cap itu ada juga itu. Tapi tidak ada kita bicarakan kemarin," tutur Darmin.

Dalam diskusi "Menyoal Kebijakan Relaksasi Daftar Negatif Investasi" di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta, Selasa (27/11) kemarin, Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Kardaya Warnika menyebutkan relaksasi DNI yang tertuang dalam Paket Kebijakan Ekonomi ke-16 dinilai tidak memperjuangkan kepentingan nasional. Relaksasi DNI juga dianggap bertentangan dengan Pasal 33 UUD 1945.

"Rrelaksasi ini juga tidak sesuai jiwa konstitusi, khususnya Pasal 33. Malah ini akan mengecilkan atau menurunkan, memperlemah kemakmuran rakyat. Mestinya yang diutamakan kepentingan nasional bukan keberpihakan kepada asing," tegas Kardaya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya