Berita

Hearing di DPRD Kaur/RMOL Bengkulu

Nusantara

Ditengahi DPRD, Petani Plasma dan PT DPPM Sepakati Empat Poin

RABU, 28 NOVEMBER 2018 | 12:18 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

RMOL Rencana para petani plasma Kabupaten Kaur menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kaur, Selasa (27/11) batal. Setelah bernegosiasi, kegiatan unjuk rasa berubah menjadi hearing dengan DPRD yang menghasilkan kesepakatan.

Tak tanggung-tanggung, aksi unjuk rasa ini diikuti sekitar 500 orang petani plasma. Rencana awalnya, mereka akan menyampaikan tuntutan melalui unjuk rasa. Namun setelah melakukan negosiasi akhirnya perwakilan petani plasma sepakat untuk melakukan hearing bersama anggota DPRD Kaur.

Seperti dilansir RMOL Bengkulu, acara penyampaian aspirasi tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan petani plasma, Jailani, Sekda Kaur, Nandar Munadi, Kapolres, dinas terkait, Camat Kinal serta pihak perkebunan PT DRPM.


Para petani menuntut agar hak-hak mereka dapat dipenuhi oleh pemerintah dan perusahaan plasma. Setelah melakukan hearing selama beberapa jam akhirnya tercapai empat kesepakatan antara petani plasma dengan pihak perkebunan PT DRPM.

Adapun kesepakatan itu adalah; pertama, Pihak perusahan akan membagikan kebun plasma dari kebun inti (1039) hektar sebanyak 40% (416) hektar paling lambat 6 bulan ke depan (bulan juni 2019).

Kedua; Bagi calon petani plasma yang terdaftar sebagai penerima kompensasi serta seluruh tunggakan akan di bayar paling lambat tanggal 20 Desember 2018 dan juga akan membayar seterusnya sampai dengan kebun plasma terbangun dari masing masing calon petani plasma.

Ketiga; Pihak perusahaan berjanji tidak akan membangun kebun inti sebelum kebun plasma terbangun.

Keempat; pemerintah daerah akan mencabut izin PT Desa Ria Plantation Mining ini apabila tidak ada kemajuan sesuai dengan peraturan yang berlaku. [yls]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya