Berita

Salamuddin Daeng/Net

Politik

Pemerintah Terus Ciptakan Ketidakpastian, Relaksasi DNI Tidak Akan Laku

RABU, 28 NOVEMBER 2018 | 09:59 WIB | LAPORAN:

. Relaksasi Daftar Nilai Investasi (DNI) diprediksi tidak akan diminati oleh investor dari luar negeri. Pasalnya, Paket Kebijakan Ekonomi yang dikeluarkan pemerintah justru menimbulkan ketidakpastian berinvestasi.

Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng mengatakan, paket ekonomi yang kini sudah mencapai 16 ibarat mencicil neoliberalisme yang malah menciptakan kebingungan bagi para investor.

"Istilahnya mencicil neoliberalisme. Tapi menciptakan kebingungan. Baik pebisnis nasional maupun asing kan bingung. Kebijakan pemerintah itu pastinya itu bagaimana," kata Salamuddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (28/11).


Nah, karena pemerintah justru terus-menerus menciptakan "ketidakpastian" dalam bentuk paket ekonomi, diyakini relaksasi DNI tidak akan diminati oleh para investor.

"Ya bagaimana kalau pemeritah berubah pikiran lagi. Ya tidak akan laku. Mungkin beberapa bagian sih akan ada, tapi orang juga akan berhati-hati, apakah ini benar," pungkas Salamuddin.

Dalam diskusi "Menyoal Kebijakan Relaksasi Daftar Negatif Investasi" di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta, Selasa (27/11) kemarin, Direktur Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara mengatakan, relaksasi DNI yang tertuang dalam Paket Kebijakan Ekonomi ke-16 dinilai tidak memperjuangkan kepentingan nasional. Relaksasi DNI dianggap bertentangan dengan Pasal 33 UUD 1945. [rus]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya