Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Anak Korban KM Multi Prima 1 Desak Basarnas Bantu Pencarian

RABU, 28 NOVEMBER 2018 | 00:33 WIB | LAPORAN:

Proses pencarian korban hilang dari Kapal Mesin (KM) Multi Prima 1 yang belum maksimal disayangkan pihak keluarga korban.

Kapal kargo yang berlayar dari Surabaya menuju Waingapu, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu berisi 14 orang. Tujuh orang berhasil diselamatkan, sementara tujuh lainnya masih dalam pencarian.

Anak Kepala Kapal Mesin (KKM) Multi Prima 1 Pande Saleh, Ummi Hadyah Saleh mengaku menyayangkan pencarian yang hanya dilakukan oleh Tim SAR Mataram. Sementara SAR daerah lain dan pusat tidak ikut pencarian.


"Kami sekeluarga meminta Basarnas untuk ikut membantu pencarian tujuh korban KM Multi Prima. Karena saat ini hanya SAR Mataram yang mencari. Kemungkinan sudah terbawa arus ke perairan lain, jadi kami harap Basarnas pusat dan SAR Makassar atau Bali bisa juga ikut melakukan pencarian," ujar wanita yang akrab disapa Umay itu saat dihubungi, Selasa (27/11).

Wartawan dari Suara.com itu berharap Basarnas tidak acuh dengan kecelakaan ini. Apalagi, menganggap penanganan terhadap tujuh korban sebagai hal yang tidak penting.

"Kami juga meminta Basarnas Pusat mencari bangkai kapalnya, kemungkinan bisa jadi korban-korban masih ada di dalam kapal, karena hingga saat ini belum diketemukan satupun," tutup Umay.

KM Multi Prima 1 tenggelam di perairan utara Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada Kamis (22/11) lalu. Sebanyak tujuh orang yang berada di kapal itu berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

Mereka antara lain Bob Chris Butarbutar (26) asal Parapat, Rahmat Tuloh (27) asal Lamongan, Debiyallah Sastria (26) asal Flores, Zainal Arifin M (21) asal Flores, Benyamin Henuk (34) asal Flores, Aldy Hidayat (18) asal Makassar, dan Jamaludin S (20) asal Flores.

Sementara tujuh penumpang lain masih dalam pencarian. Di antaranya, Syamsul Salda (38) asal Flores Timur, Trasius (35) asal Flores Timur, M Pande Saleh (67) asal Jakarta, Riski (26) asal Kupang, Sutrisno (57) asal Sragen, Soni Kancil (41) asal Flores, dan Phlipus Bay (43) asal Flores. (Yendhi). [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya