Berita

Darmin Nasution/Net

Bisnis

Pak Darmin Jalan Terus

Relaksasi DNI Diprotes Kiri-Kanan
SELASA, 27 NOVEMBER 2018 | 09:14 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Polemik relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI) tidak menyurutkan rencana pemerintah menerapkan kebijakan tersebut. Pekan depan regulasi itu ditargetkan sudah diimplementasikan.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengakui, regulasi relaksasi DNI belum rampung. Tetapi ditegaskannya, tidak ada pembatalan atau penundaan regulasi tersebut. Ditarget­kan Darmin, aturan itu selesai minggu ini.

"Kalau yang peraturan untuk Devisa Hasil Ekspor (DHE) sudah selesai, sudah kami kirim (ke Presiden), tinggal itu (revisi DNI). Mu­dah-mudahan akhir minggu kita selesai," imbuh Darmin di Jakarta, kemarin.


Seperti diketahui, relaksasi DNI menuai polemik. Banyak pelaku usaha memprotes kebi­jakan tersebut karena mereka memandang kebijakan tersebut­bakal mematikan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebab dari 25 sektor usaha yang dibuka untuk investasi asing hingga 100 persen, sudah dikerjakan UMKM. Namun tudingan itu sudah dibantah pemerintah berkali-kali. Kar­ena, setiap investor yang ingin masuk berinvestasi di dalam negeri dibatasi oleh aturan minumum investasi. Selain itu, juga dibatasi pada sektor tertentu saja.

Darmin mengungkapkan, hari ini dirinya akan menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Solo untuk melakukan so­sialisasi sekaligus diskusi satu kali lagi dengan pelaku usaha. Setelah dari acara itu, dirinya baru akan menyodorkan aturan final DNI ke Presiden.

Darmin mengimbau kalangan dunia usaha harus tetap tenang dan tidak gaduh dalam menyikapi polemik penerbitan Paket Kebijakan Ekonomi ke- 16.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indone­sia Rosan Perkasa Roeslani mengamini, dalam Rapimnas akan ada pembahasan DNI.

Rosan mengungkapkan, ada beberapa hal yang akan ditanyakan ke pihak pemerintah. "Antara lain, kenapa kita tidak dilibatkan oleh pemerintah. Padahal, pelaku usaha dalam hal ini memiliki peranan penting, apalagi ada beberapa sektor usaha yang dinilai masih rancu," ungkap Rosan.

Ketua Kadin Jawa Tengah Kukrit Suryo Wicaksono me­nyambut gembira Rapimnas Kadin digelar di Solo. Menu­rutnya, selain para menteri, Presiden Jokowi juga akan ikut hadir.

"Ini sebuah kehormatan, da­lam sejarah Kadin Jawa Tengah berdiri, baru kali ini ditun­juk Kadin Pusat untuk menyelenggarakan event nasional yang juga akan dihadiri Presiden Jokowi," jelasnya.

Tidak Gentar

Ketua Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) Martias menyatakan mendukung ke­bijakan pemerintah membuka investasi asing di sektor kayu lapis.

Menurutnya, selama industri dalam negeri mampu berdaya saing, masuknya investasi asing bukan suatu kendala.

"Tidak ada masalah, kita tidak usah takut, yang penting kita bisa berkembang. Dengan adanya investasi asing kita da­pat bersinergi guna meningkat­kan ekspor dan menyediakan lapangan kerja. Karena industri kayu lapis merupakan industri padat karya," kata Martias di sela-sela acara Musyawarah Nasional (Munas) ke-VIII APKINDO di Jakarta, kemarin.

Martias mengatakan, jangan terpaku pada DNI. Sebab, industrinya kan tetap dibangun di Tanah Air. Sehingga tidak memungkinkan sepenuhnya akan dikuasai oleh asing.

Sekretaris Jenderal Kemen­terian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono juga meyakinkan relaksasi DNI bagus untuk ke­pentingan industri kayu.

"Relaksasi DNI akan mem­buat industri nasional lebih kompetitif. Kita harapkan bisa memperkuat sektor hulu," imbuhnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya