Berita

Bisnis

Usut Penyerobotan Lahan PG Jatitujuh, Saber Pungli Sarankan Bentuk Tim Kecil

SENIN, 26 NOVEMBER 2018 | 04:20 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Produksi gula PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) terus mengalami penurunan sejak tiga tahun terakhir. Ini lantaran ada gangguan di lahan perkebunan tebu milik mereka di Jatitujuh, Majalengka.

Senior Executive Vice Presiden PT RNI, Rahmat Hidayat menjelaskan bahwa produksi PT RNI selalu gagal memenuhi kebutuhan gula nasional sebesar 3,5 juta ton per tahun. RNI hanya mampu memasok kurang dari setengahnya, yaitu 1,3 juta ton.

“Produksi gula turun lebih dari 50 persen akibat adanya gangguan di Pabrik Gula (PG) Jatitujuh, yakni penjarahan di lebih dari 5.000 hektare di lahan PT. RNI. Penjarahan di lahan tersebut adalah merupakan lahan negara karenanya yang paling berhak menuntut adalah Kementeri LHK,” kata Rahmat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/11).


Dia berharap Tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Kemenko Polhukam menuntaskan kasus ini. Sebab ada dugaan tindakan pungli dalam kasus penyerobotan lahan tersebut.

"Ada informasi dan indikasi oknum-oknum tertentu yang meminta uang kepada masyarakat dan ada unsur penipuan," kata Sekretaris Satgas Saber Pungli Irjen Pol Widiyanto Poesoeko.

Sementara itu, Kepala Sekretariat Satgas Saber Pungli, Mayjen TNI Rudianto menyarankan agar dibentuk tim kecil untuk mengusut kasus ini. Tim kecil itu terdiri dari unsur TNI, Polri, pemda, wakil masyarakat, dan PT. RNI agar hasil investigasi berimbang.

"Saya sarankan agar dibentuk satgas atau tim kecil terpadu untuk menyelesaikan masalah ini," kata Rudi. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya