Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Pengelolaan Pertanian Di Indonesia Bagian Timur Makin Optimal

MINGGU, 25 NOVEMBER 2018 | 22:19 WIB | LAPORAN:

Setiap wilayah di Indonesia seperti di bagian barat, timur dan tengah memiliki kemampuan pengelolaan pangan dan sektor pertanian yang berbeda-beda.

Oleh sebab itu, tidak mungkin kebijakan pengelolaan pertanian di wilayah barat secara yang sama diterapkan juga di timur.

Pengamat pertanian dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof. Yunus Musa mengatakan, sampai saat ini pengelolaan pertanian di Indonesia bagian timur terutama di daerah pinggiran dan perbatasan yang jumlahnya cukup banyak telah semakin baik.


Dia mencontohkan, dengan membuka mata air atau pengembangan komoditas pertanian gula yang selama ini tidak terkelola optimal kemudian berhasil diungkap solusinya sehingga mampu berproduksi.

"Jangan mengandalkan bahan impor misalnya benih. Produksinya di wilayah Indonesia bagian barat namun penggunaannya di timur. Kembangkanlah mereka dan menyatulah dengan alamnya," ujar Prof. Yunus kepada wartawan, Minggu (25/11).

Menurut Yunus, terdapat dua faktor yang mempengaruhi pengelolaan pertanian di Papua yaitu kemampuan sumber daya manusia namun teknologinya rendah, lalu operator yang memahami kondisi pertanian secara terstruktur.

"Memberikan sumbangsih cukup besar sehingga ada hasilnya yang relevan dibandingkan dengan daerah lainnya pada penggunaan benih," katanya.

Prof. Yunus yang juga mantan dekan Fakultas Pertanian Unhas menambahkan, untuk menuju pengelolaan pertanian di Indonesia bagian timur yang semakin baik ke depan diperlukan alokasi anggaran secara khusus dengan jumlah maksimal.

"Akan bisa on target dengan dana seperti itu. Sudah pasti akan melakukan kegiatan produksi, bukan hanya untuk kebutuhan tapi juga yang lainnya di pertanian," paparnya.

Diketahui, untuk pengelolaan sektor pertanian di kawasan Indonesia bagian timur yakni Papua dan Papua Barat, pemerintah telah menerbitkan kebijakan mendukung terwujudnya kedaulatan pangan serta pengembangan ekonomi lokal melalui Instruksi Presiden 9/2017.

Di dua provinsi tersebut, Kementerian Pertanian juga telah melakukan berbagai program yang fokus membina kapasitas sumber daya manusia serta pengelolaan komoditas produksi berbasis sumber daya wilayah. Distribusi alat pertanian dan alokasi anggaran juga telah didistribusikan Kementan sejak 2015 lalu. [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya