Berita

Foto: Net

Politik

Aktivis HAM: Jangan Sampai BIN Menjadi Offside

MINGGU, 25 NOVEMBER 2018 | 14:40 WIB | LAPORAN:

Badan Intelijen Negara (BIN) adalah lembaga yang menaungi pekerjaan yang sifatnya kledestein. Karenanya informasi hasil kerja BIN seharusnya hanya bisa diakses oleh pihak yang terbatas.

Sekretaris Jenderal PAHAM Indonesia, Rozaq Asyhari mengingatkan, pasal 29 huruf b UU 17/2011 menyebutkan bahwa produk inteljen merupakan pertimbangan pemerintah dalam mengambil keputusan.

"Jadi hasil kerja BIN bukanlah konsumsi publik," terang Rozaq menanggapi informasi Jurubicara BIN, Wawan Hari Purwanto bahwa ada puluhan penceramah radikal.


Rozaq Asyhari juga mengingatkan bahwa kerja BIN harus profesional, jangan sampai informasi yang tidak akurat justru membuat publik menjadi gaduh.

"Adanya klarifikasi bahwa yang radikal adalah penceramahnya, bukan masjidnya. Ini seolah menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan tidak sepenuhnya akurat," tutur pengacara publik dari lembaga bantuan hukum PAHAM Indonesia tersebut.

Publik kemudian semakin bertanya, ketika disampaikan bahwa kesimpulan itu diambil dari hasil survei.

"Kenapa lembaga sekelas BIN menggunakan hasil survei. Bukankah seharusnya BIN menyediakan informasi yang sepenuhnya dapat dipercaya dan kebenarannya dikonfirmasi oleh sumber lain, atau informasi berjenis A1," kritiknya.

Menurut dia, sebaiknya ada perhatian khusus dari Presiden untuk memperbaiki tata kelola lembaga ini. Sehingga mereka akan bekerja sebagaimana tugas yang diberikan oleh UU 17/2011 tentang Inteljen, khususnya di pasal 29.

"Jangan sampai masyarakat menilai lembaga ini sudah offside atau melakukan tugas di luar kewenangannya," tutup doktor alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia tersebut.[wid]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya