Berita

Prabowo (kiri)/Net

Politik

Kapitra Sarankan Ijtima Ulama Cabut Dukungan Ke Prabowo

MINGGU, 25 NOVEMBER 2018 | 10:14 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pernyataan calon Presiden Prabowo Subianto kembali menuai polemik lantaran memberi angin segar kepada negara luar untuk memindahkan kedutaan besar di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Mantan kuasa hukum Rizieq Shihab, Kapitra menyarankan agar para ulama yang awalnya mendukung Prabowo untuk evaluasi atau mencabut dukungannya.

"Dari perlakuannya sendiri bisa dilihat bahwa mengarah ke asing. Ini terbiasa ke barat, tidak yakin akan membela Islam," ujar Kapitra, Minggu (25/11).

"Saya hanya menyarankan untuk ulama atau ijtima ulama yang mendukung prabowo untuk cabut dukungan, saya sendiri belum tahu atau malah memang belum ada ulama yang mencabut dukungan atau mengkaji ulang," sambungnya.

Kapitra menilai pernyataan Prabowo membuktikan lebih mencintai asing atau pro western daripada Islam.

"Prabowo lebih membela barat daripada Islam. Tentunya ini jelas melukai umat Islam. Karena dari kebijakan politik Indonesia sendiri (politik luar negeri) sesuai UUD menolak hal ini karena termasuk bentuk penjajahan," tegas Kapitra.

Dia pun merasa khawatir bila Yerusalem dan Palestina yang menjadi benteng terakhir itu diduduki maka akan berpengaruh ke Mekkah dan Madinah akhirnya merambat ke Jakarta.

"Bisa-bisa Indonesia dikuasai oleh Yahudi sehingga umat Islam harus berjuang untuk menghindari penjajahan ini. Tapi disayangkan, Prabowo yang notabene didukung malah membela penjajah," cetus Kapitra.

Bagi politisi PDIP ini, Prabowo tidak komitmen, berkata membela Palestina tapi melanggar platform bangsa, kebijakan luar negeri Indonesia yang ada di pembukaan UUD.

"Kita meragukan keberpihakannya pada Palestina," demikian Kapitra. [jto]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya