NABI berhasil mengangkat martabat perempuan menjaÂdi manusia yang setara denÂgan kaum laki-laki. SebelumÂnya nasib kaum perempuan masih dianggap tidak pantas disetarakan dengan kaum laki-laki. Perempuan masih dimitoskan sebagai sepaÂruh iblis dan laki-laki dimiÂtoskan separuh Tuhan. Ada tiga konsep teologi yang mencitranegatifkan perempuan perlu ditinÂjau kembali. Yaitu, perempuan tercipta dari tulang rusuk, perempuan diciptakan untuk melengkapi hasrat laki-laki, dan perempuan penyebab jatuhÂnya Adam dari langit kebahagiaan ke bumi penÂderitaan. Sesungguhnya asumsi ini tidak ditemuÂkan dasarnya yang kuat di dalam Al-Qur'an dan hadis, tetapi lebih banyak berasal dari kitab-kitab suci lain. Bahkan dengan tegas Syekh MuhamÂmad Abduh menjelaskan, seandainya tidak perÂnah ada cerita-cerita Baibel tentang asal-usul penciptaan perempuan, maka tidak muncul penÂcitraan negatif terhadap perempuan.
Di dalam Al-Kitab keberadaan perempuan secara tegas dinyatakan, maksud penciptaan perempuan (Hawa) adalah untuk melengkapi salah satu hasrat keinginan Adam. Penegasan ini dapat dilihat di dalam Kitab Kejadian/2:18: "Tuhan Allah berfirman: 'Tidak baik kalau seÂorang laki-laki sendirian dan karenanya Eva (Hawa) diciptakan sebagai pelayan yang teÂpat untuk Adam (a helper suitable for him). Dalam literatur Islam, baik Al-Qur'an maupun Hadis, cerita seperti ini tidak dikenal. Dalam Hadis hanya dikenal nama Hawa sebagai satu-satunya istri Adam. Dari pasangan Adam dan Hawa lahir beberapa putra-putri yang kemudiÂan dikawinkan secara silang. Dari pasangan-pasangan baru inilah populasi menusia menÂjadi berkembang. Tentang tujuan penciptaan perempuan dalam al-Qur'an, tidak terdapat perÂbedaan penciptaan laki-laki, yaitu sebagai khalÂifah (Q.S.Q.S. al-An'am/6:165) dan sebagai hamba (Q.S.Al-Dzariya/51:56). Kedua fungsi ini diemban manusia semenjak awal penciptaanÂnya, terutama yang tercermin di dalam perjanjiÂan primordial manusia dengan Tuhannya (Q.S. al-A'raf/7:172). Dalam ayat lain ditegaskan, tuÂjuan penciptaan perempuan sebagai manifesÂtasi dari komitmen Tuhan yang menciptakan hambanya dalam keadaan berpasang-pasanÂgan (Q.S. al-Dzariyat/51/49).
Populer
Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35
Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05
Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02
Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56
Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09
Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54
Rabu, 15 Mei 2024 | 02:41
UPDATE
Jumat, 17 Mei 2024 | 12:08
Jumat, 17 Mei 2024 | 11:44
Jumat, 17 Mei 2024 | 11:40
Jumat, 17 Mei 2024 | 11:30
Jumat, 17 Mei 2024 | 11:29
Jumat, 17 Mei 2024 | 11:24
Jumat, 17 Mei 2024 | 11:20
Jumat, 17 Mei 2024 | 11:18
Jumat, 17 Mei 2024 | 11:03
Jumat, 17 Mei 2024 | 10:51