Berita

JICT/Net

Nusantara

Demokrat Dorong Pemprov DKI Beli Saham JICT Dan TPK Koja

RABU, 21 NOVEMBER 2018 | 21:56 WIB | LAPORAN:

Partai Demokrat mendukung Pemprov DKI Jakarta pro aktif melakukan lobi untuk dapat memiliki saham di PT Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas (TPK) Koja.

Seiring berakhirnya kontrak kerja sama dua terminal tersebut dengan Hutchison Port Holding.

"Kontrak kerja sama Terminal Peti Kemas Koja berakhir pada Oktober tahun 2018 dan PT JICT pada bulan Maret 2019 yang akan datang. Pemprov DKI seharusnya melakukan lobi kepada pemerintah pusat untuk ikut dalam kepemilikan saham kedua terminal peti kemas terbesar di Indonesia tersebut," jelas Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Santoso kepada wartawan, Rabu (21/11).


Menurutnya, pendapatan Rp 3 triliun per tahun untuk JICT dan Rp 1,4 triliun per tahun untuk TPK Koja merupakan investasi yang sangat menguntungkan bagi Pemprov DKI.

"Apalagi profit dan volume kedua terminal tersebut cenderung naik sejak diprivatisasi tahun 1999," kata Santoso.

Hal itu bertolak belakang dengan harga jual TPK Koja kepada Hutchison tahun 2015 yakni USD 50 juta, jauh lebih rendah saat pembelian tahun 1998 yang mencapai USD 150 juta. Sementara itu JICT dijual dengan harga USD 215 juta di tahun 2015 atau lebih rendah saat pembelian tahun 1999 yakni USD 243 juta.

Santoso mengatakan, kepemilikan saham Pemprov DKI di KEK Marunda, JICT dan TPK Koja akan mendorong manfaat lebih. Tidak semata dalam bentuk pajak atau dana corporate social responsibility (CSR) namun juga dalam bentuk perolehan laba yang bisa menjadi sumber pembiayaan APBD.

"Semakin besar deviden yang bisa diraih semakin besar peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Di sisi lain, kepemilikan saham pemprov di sektor pelabuhan juga memudahkan koordinasi tata kelola wilayah di dalam maupun luar pelabuhan.

"Dengan demikian, persoalan kemacetan yang semakin menahun khususnya di sekitar area pelabuhan ataupun keputusan strategis lainnya bisa dicarikan solusinya dengan lebih cepat," imbuh Santoso. [wah]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya