Berita

Yayan Sopyani/RMOL

Politik

Yayan Sopyani: Sebaiknya Wawan BIN Nggak Ngomong Lagi

RABU, 21 NOVEMBER 2018 | 10:48 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Desakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono agar Presiden Joko Widodo mencopot Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) Pol Budi Gunawan benar-benar salah alamat.

Pun permintaan Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN itu bahwa Kepala BIN harus minta maaf kepada seluruh karyawan BUMN juga sangat berlebihan.

"Desakan Arief ini tak nyambung. Arief terburu-buru tanpa mau mem-break down akar persoalan dan tak mampu menganalisa sebuah pernyataan," kata politisi muda PDIP, Yayan Sopyani Al Hadi, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Rabu, 21/11).

Arief meminta Jokowi mencopot Kepala BIN karena pernyataan Jurubicara BIN Wawan Purwanto. Berdasarkan hasil survei Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) NU, Wawan mengatakan bahwa ada 41 masjid di lingkungan BUMN terpapar radikalisme.

Menurutnya, akar masalah ada pada diksi yang dipakai Wawan. Kata terpapar yang disampaikan Wawan nampak tidak tepat, karena mendiskreditkan para pemuka agama.  

"Ini masalah diksi Wawan saja sebagai Jubir yang memancing kontroversi di tengah ummat. Kata masjid terpapar radikal nampak aneh dan agak genit. Padahal tidak ada yang salah dengan BIN, apalagi Kepala BIN. Bahkan memang sudah jadi kewajiban BIN mempelajari kajian kredibel dari NU atau Muhammadiyah," sambung ketua PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu.

Dalam hal ini, Yayan menilai jabatan jurubicara BIN memang tak relevan. Sebab faktanya, bukan melakukan komunikasi yang baik dengan publik, tapi malah seperti menabur masalah ke dalam.

"Dan sebaiknya Wawan nggak ngomong lagi, lebih-lebih bila tak memahami betul genealogi keberagamaan di Indonesia," tegas caleg DPR PDIP dari daerah pemilihan Jawa Barat X bernomor urut 4 itu.

Yayan menambahkan bahwa selama ini Presiden Joko Widodo dan BIN sudah menjalin komunikasi yang baik dengan umat Islam maupun ormas-ormas Islam. Bahkan Jokowi adalah presiden yang sangat peduli pada pengembangan ekonomi di masjid dan pesantren.

"Pak Jokowi adalah presiden yang sangat memihak kepada umat. Di era Jokowi, santri benar-benar ditempatkan secara terhormat dan para kiai diajak bicara dalam merumuskan kebijakan," demikian Yayan. [ian]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya