Penutupan POP Fatayat NU/Net
. Kompetisi Pekan Olahraga Perempuan (POP) 2018 Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) yang bertujuan untuk membudayakan olahraga bagi perempuan resmi ditutup, Selasa (20/11).
Penutupan event kerjasama antara Fatayat NU dengan Kemenpora dihadiri oleh beberapa tokoh-tokoh NU dan pejabat Kemenpora.
Upacara penutupan sekaligus membagikan hadiah bagi para pemenang dari ketiga cabang olahraga. Dengan hadiah utama adalah piala Menpora RI dan fresh money untuk dana pembinaan.
Pada cabor voli, Tim Semeru Polda Jatim berhasil meraih juara pertama mengalahkan Tim Fatayat Cabang Kabupaten Semarang. Cabor bulutangkis dimenangkan oleh pasangan ganda puteri dari Perwosi Tulungagung yang mengalahkan tim DWP Kota Bogor di posisi kedua. Dan di lapangan hadang, tampil sebagai jawara adalah tim Perwosi Sidoarjo dan Tim Fatayat Gunung Pati di posisi kedua.
Kemenpora sangat mensupport event besar ini. Pasalnya ini yang pertama kali ada di Indonesia sebuah pekan olahraga khusus perempuan dan yang mengadakan adalah ormas perempuan.
"Kami mengapresiasi jerih payah Fatayat NU untuk mensukseskan POP ini. Hampir setahun pelaksanaannya dan sekarang kita tahu banyak perempuan yang sangat potensial di bidang olahraga," kata Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Isnanta dalam keterangan tertulis, Rabu (21/11).
Menurutnya, keterlibatan perempuan dalam dalam olahraga masih rendah hanya sekitar 30-40 persen saja. Itupun mayoritas atlet profesional perempuan dari kalangan masyarakat umum masih cukup rendah.
"POP ini menepis persepsi publik bahwa perempuan hanya bisa berperan di urusan rumah tangga atau karir saja. Dalam pembudayaan olahraga harusnya terus dilakukan," imbuh Isnanta.
Senada dengan Isnanta, Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini berharap tidak hanya Fatayat yang melakukan ini. Sisi olahraga sebagai budaya atau gaya hidup harusnya dapat digalakkan oleh komunitas atau organisasi perempuan apapun.
"Alhamdulillah, kita sudah berhasil dengan POP di tahun pertama ini. Tujuannya memang bukan melahirkan atlet baru tetapi membangkitkan kembali semangat perempuan untuk mau berolahraga, karena sesungguhnya ini ekspresi yang tepat," tuturnya.
Acara yang sekaligus dikemas dengan perayaan Maulid Nabi ini turut mengundang Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj. Dalam pidatonya, dia menghimbau seluruh umat Islam untuk menjaga persatuan NKRI. Salah satu caranya dengan menjaga Islam Nusantara.
"Islam Nusantara bukan akidah atau agama baru. Ini adalah cara akulturasi antara budaya lokal yang baik dengan nilai-nilai keislaman. Ya kalau budayanya buruk tentu kita tolak," terangnya.
Selain itu, turut hadir pula pejabat dari Kedutaan Australia yang mensupport event ini berupa bola voli dan shuttle cock. Pihaknya bangga perempuan Indonesia bisa berprestasi di bidang olahraga.
[rus]