Berita

Heri Gunawan/Net

Politik

Revisi DNI Bukti Pemerintah Nggak Mikir Saat Keluarkan Kebijakan

RABU, 21 NOVEMBER 2018 | 07:52 WIB | LAPORAN:

Manajemen pemerintahan Presiden Joko Widodo kacau balau. Pasalnya, tak jarang pemerintah mencabut sebuah kebijakan yang sudah diumumkan ke publik lantaran ada banyak penolakan atau kritikan.

Teranyar, pemerintah melalui Kementerian Koordinator bidang Perekonomian merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang bisa dikuasai asing.

Revisi itu, kata Ketua DPP Partai Gerindra, Heri Gunawan menjadi bukti pengambilan kebijakan pemerintah dilakukan tanpa berpikir terlebih dahulu alias impulsif.


Kebijakan impulsif patut disematkan karena hanya dalam waktu sehari saja, pemerintah merevisi pelepasan DNI dari 54 item menjadi 28 bidang usaha yang 100 persen telah masuk daftar penyertaan (PMA). Sedangkan 26 bidang usaha lain masih dalam proses pembahasan.

"Ini satu contoh lagi betapa kebijakan pemerintahan Jokowi sangat impulsif. Hanya dalam waktu sehari kebijakan tersebut direvisi. Hari Jumat diumumkan, dan hari Sabtu direvisi," ketusnya dalam keterangan pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (21/11).

Parahnya lagi, menurut Anggota Komisi XI DPR RI ini, kebijakan impulsif semacam itu bukan kali pertama terjadi. Pada 10 Oktober 2018 lalu, pemerintah juga melakukan hal serupa, yaitu dengan membatalkan kenaikan harga premium kurang dari dua jam setelah diumumkan.

"Situasi ini menunjukkan betapa kacaunya manajemen pemerintahan Jokowi. Lebih parah lagi ada kecenderungan Jokowi lepas tangan. Padahal semua kebijakan tersebut dipastikan telah disetujui Jokowi," tegasnya. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya