Berita

Amien Rais/RMOL

Politik

Amien Rais: Ada Dajal Ekonomi Di Indonesia

SELASA, 20 NOVEMBER 2018 | 22:34 WIB | LAPORAN:

Banyaknya proyek yang dikuasai pihak asing membuat Indonesia tidak lagi berdaulat di bidang ekonomi.

"Ada dajal ekonomi di Indonesia. Ada tiga megaproyek yang menghina bangsa Indonesia karena dikerjakan dengan pertimbangan yang tidak masuk akal sehingga mangkrak," kata Penasihat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Amien Rais di hadapan kader Muhammadiyah dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (20/11).

Megaproyek yang dimaksud Amien Rais adalah reklamasi di teluk Jakarta. Ada penjajah ekonomi dari luar negeri yang akan membangun 17 pulau palsu.


"Izinnya belum jelas tapi digasak tanpa apapun dan sekarang mangkrak, padahal Indonesia ini mempunyai ribuan pulau," ujarnya.

Amien menyebut megaproyek tersebut telah menelan biaya Rp 300 triliun yang didapatkan dari China.

"Itu yang pertama. Yang kedua adalah megaproyek Meikarta. Investor utamanya juga cukong, biaya pembangunannya Rp 280 triliun dan izin dari Pemda Jabar maksimal 50 hektare tapi mereka meminta 11 kalinya," imbuhnya.

Akibat pembangunan Meikarta, kata Amien, lahan hijau menjadi banyak yang rusak karena alat berat. Ironisnya, proyek tersebut mangkrak karena belum ada izinnya. Megaproyek ketiga, yakni Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, yang saat ini dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

"Ini namanya kereta api cebong, atau kereta api cepat bohong-bohongan," sebutnya.

Seperti dua proyek tadi, Amien mengatakan modal utama pembangunan proyek ini juga didapat dari China. "Izin belum selesai tanah sudah banyak yang dibebaskan tapi sekarang macet," urainya.

Dari sekian banyak megaproyek yang modalnya berasal dari investor asing tersebut, tambah Amien, menunjukkan saat ini Indonesia sudah dijajah oleh ekonomi asing. [lov]




Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya