Berita

Ferdinand Hutahaean/Net

Politik

Orba Jadi Alat Orde Bohong Takut-Takuti Rakyat

SELASA, 20 NOVEMBER 2018 | 14:50 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Wacana Indonesia kembali ke zaman Orde Baru (Orba) merupakan sebuah alat untuk menakut-nakuti rakyat di Pilpres 2018.

Wacana kebangkitan Orba ini kerap didengungkan untuk menyudutkan pencalonan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang diusung keluarga Cendana melalui Partai Berkarya, partai yang digawangi Tommy Soeharto dan diisi oleh seluruh anak-anak Presiden kedua RI Soeharto.

Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut bahwa narasi itu memang sengaja dimunculkan oleh kelompok yang masuk dalam golongan Orde Bohong (Orbo).


“Orde pembohong itu adalah rezim yang menakut-nakuti masyarakat dengan menjadikan Orba sebagai alatnya. (Mereka) membangun narasi waspada kebangkitan Orba, tapi di sisi lain mereka berkata, jangan percaya kebangkitan PKI,” tuturnya tanpa merinci siapa yang dimaksud memimpin Orde Bohong, sesaat lalu, Selasa (20/11).

Dia yakin narasi itu tidak akan mempan bagi orang-orang yang warah. Sebab, tanpa Orba, bangsa ini kemungkinan besar sudah menjelma menjadi negara komunis.

“Tida percaya Tuhan dan mengubur Pancasila karya Orde Lama,” tuturnya.

Ferdinand memastikan bahwa Orba tidak pernah berkhianat pada Pancasila. Sementara PKI, jelas berkali-kali berkhianat pada bangsa.

“Bahkan membunuh secara sadis jenderal-jenderal TNI. Lantas, nalar apa dan otak bagian mana yang dipergunakan untuk menalar bahwa Orde Baru lebih berbahaya dari PKI?” tukasnya. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya