Berita

Jokowi-Prabowo/Net

Politik

Bukan Orla Atau Orba Yang Harus Ditakuti, Tapi Orbo

SELASA, 20 NOVEMBER 2018 | 11:58 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Ada dua bingkai yang coba dikerucutkan dalam gelaran Pilpres 2019. Dua bingkai yang muncul itu berkaitan dengan arah Indonesia di bawah kepemimpinan Joko Widodo atau Prabowo Subianto.

Kemenangan Joko Widodo diidentikan bahwa Indonesia akan kembali ke zaman Orde Lama (Orla). Sementara kemenangan Prabowo akan membawa Indonesia seperti di zaman Orde Baru (Orba).

Padahal, kata Wasekjen DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik, kedua penguasa di orde tersebut sama-sama menggunakan cara tidak terpuji dalam melanggengkan kekuasaan.


“Dukung Prabowo balik ke Orde Baru? Dukung Jokowi? Balik ke Orde Lama? Berkuasa dengan dekrit, Soekarno Presiden 22 tahun. Soeharto, dengan kudeta, 32 tahun,” tuturnya sesaat lalu, Selasa (20/11).

Tidak hanya itu, Rachland juga menyebut bahwa kedua ormas itu sama-sama curang dalam menghadapi lawan politik. Termasuk kepada rakyatnya sendiri,

“Pada 2 orde ada, UU Subversi, lawan politik dibui atau dibunuh, ormas  dan partai dibubarkan, kebebasan pers diinjak,” tegasnya.

Rakyat, sambung Rachland, jangan mau lagi ditakut-takuti dengan kedua orde tersebut. Sebab, keduanya sudah berlalu dan tidak mungkin ada lagi otoritarianisme di zaman yang sudah mulai terbuka.

“Yang harus diawasi adalah Orde Bohong (Orbo). Sebab hari ini dia masih berdiri di depan kita,” tutupnya. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya