Berita

Ilustrasi/Net

Politik

BPN Prabowo-Sandi: Lagi, Politisi Sontoloyo Pendukung Jokowi Ditangkap KPK

SENIN, 19 NOVEMBER 2018 | 16:28 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Bupati Pakpak Bharat, Sumatera Utara Remigo Yolando Berutu ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi karena menerima suap, Minggu kemarin (18/11).

Remigo menjadi salah satu kepala daerah pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terlibat kasus korupsi. Sebelumnya, ada Wali Kota Pasuruan yang juga kader PDI Perjuangan Setiyono, Bupati Malang yang juga kader Partai Nasdem Rendra Kresna, dan Bupati Bekasi yang juga kader Partai Golkar Neneng Hassanah Yasin.

"Dan terjadi lagi politisi sontoloyo pendukung Pak Jokowi ditangkap KPK karena suap," kata Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subiyanto-Sandiaga Uno Andre Rosiade kepada wartawan, Senin (19/11).


Menurut politisi Partai Gerindra tersebut, pihaknya mendukung KPK tanpa pandang bulu. Termasuk menangkap kepala daerah pendukung calon presiden petahana. Dia mengatakan, penangkapan-penangkapan tersebut bukti jika pemerintahan Jokowi beserta pendukungnya tidak suci dari praktik suap.

"Penangkapan terhadap kepala daerah pendukung inkumben akan membuka mata publik seperti apa pemerintahan sekarang dan para pendukungnya. Mereka adalah sekelompok orang bermasalah yang mencoba saling melindungi," beber Andre.

Untuk itu, dia mendukung KPK membongkar semua kepala daerah pendukung petahana dan diduga terlibat korupsi. Jangan sampai ada tudingan KPK hanya bisa menjerat koruptor kelas teri sementara yang kakap lolos.

"Bagaimana dengan kasus mantan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang yang sebelumnya sempat diperiksa KPK kok tidak ada kelanjutan. Jangan-jangan banyak kepala daerah yang menjadi kader oposisi mendukung inkumben karena ingin mendapat perlindungan hukum karena diduga terbelit kasus," tegas Andre.

Remigo sendiri merupakan kader Partai Demokrat yang sudah mendeklarasikan diri mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Dia melawan arus Demokrat yang merupakan salah satu pengusung Prabowo-Sandi. [wah] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya