Berita

Arief Poyuono/Net

Politik

Nyinyiri Ide Uang Braille, TKN Jokowi-Maruf Terkesan Pilon

SENIN, 19 NOVEMBER 2018 | 14:29 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Ide kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mencetak uang braille bagi penyandang tunanetra atau yang tidak bisa melihat telah sesuai dengan konstitusi.

UUD 1945 mewajibkan negara melindungi dan melayani warga negaranya. Dengan kata lain, pencetakan uang rupiah dengan huruf braile merupakan pemenuhan hak warga negara penyandang tunanetra.

Atas alasan itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono menilai nyinyiran Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin terkesan bodoh.


“Saya heran terhadap TKN Jokowi-Ma’ruf yang nyinyir dan terkesan rada pilon,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu, Senin (19/11).

Dia menegaskan bahwa uang kertas dan logam sekarang sulit dikenali para tunanetra. Sebab, tidak ada huruf braille atau cetakan timbul yang menandakan besaran uang rupiah tersebut. 

“Saya kasih tahu ya di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan banyak negara, mata uang yang mereka cetak itu ada hurup huruf braille dalam bentuk huruf-huruf dot. Baru baru ini Inggris mencetak mata uang kertas pounsterling braille,” tuturnya.

Artinya, sambung arief, ada perbedaan cetakan uang antara yang dilengkapi dengan huruf braille dengan uang kertas yang non-braille dalam tampilannya

“Jadi maaf ya ini menunjukkan kalau Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin yang mengkritik Dan menertawai terkait uang braille, sangat below standar dalam pengetahuannya,” tukasnya.

Jurubicara TKN Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga mengeritik rencana Prabowo-Sandi itu. Menurutnya, uang yang beredar sekarang sudah  memiliki tanda braille dan bisa  dikenali para penyandang tunanetra. Dia bahkan menyebut ide Prabowo-Sandi itu sebagai hal yang lucu.[ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya