Berita

Jokowi/Net

Politik

Praktik Curang Pengusaha Tiongkok Ancam Posisi Jokowi

SENIN, 19 NOVEMBER 2018 | 11:59 WIB | LAPORAN:

Praktik curang dan tanpa izin usaha yang dilakukan pengusaha asal Tiongkok di Bali bisa menjadi ancaman bagi Presiden Joko Widodo.

Apalagi, kata Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem), Syafti Hidayat jika praktik-praktik serupa ditemukan di daerah lain di Indonesia. Sebab, kemungkinan itu besar terjadi.

"Bisa jadi hal ini juga terjadi di tempat lain di luar Bali," duganya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (19/11).


Kecurangan Tiongkok terjadi, sambungnya, sebagai imbas dari perang dagang antara Tiongkok dengan Amerika Serikat. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk 260 juta jiwa yang cenderung konsumtif dijadikan sebagai arena perang tersebut.

Pemerintah harus tegas. Sebab, praktik itu hanya akan merusak pasar di Indonesia lantaran Tiongkok menjual barang dan jasa dalam harga yang terlalu murah.

Kehadiran mereka juga merugikan negara lantaran ada dugaan pembayaran dilakukan dengan menggunakan aplikasi WeChat dan bukan dalam bentuk rupiah. Artinya, tidak ada pemasukan bagi devisa tanah air atas praktik dagang mereka.

"Makanya pemerintah harus tegas terhadap segala praktek curang yang merugikan kepentingan bangsa," tekannya.

Jika tidak segera bertindak tegas sebagaimana yang dilakukan Pemprov Bali dengan menutup 16 tempat usaha milik pengusaha yang berjaringan Tiongkok, maka konflik horizontal bisa tidak terhindarkan.

Jokowi, lanjut pria yang akrab disapa Uchok itu, bisa saja mengalami nasib serupa Presiden kedua RI, Soeharto yang digulingkan karena ekonomi masyarakat alami kesulitan akut.

"Pemerintah pusat harus banyak belajar dari kasus yang terjadi di Bali ini. Hal ini harus dicegah sebelum terlambat. Semua bisa terjadi," pungkasnya. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya