Berita

Arsul Sani/RMOL

Politik

Sekjen PPP: PSI Lebih Ekstrem Dari Kolonial

SABTU, 17 NOVEMBER 2018 | 02:03 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Keputusan Ketua Umum PSI Grace Natalie yang menolak dan akan mencabut seluruh Perda berlandaskan agama jika masuk dalam parlemen dianggap sebagai pernyataan yang lebih ekstrem dari sistem kolonial Hindia Belanda.

Sekjen PPP Arsul Sani menilai dalam titik ini, sikap politik PSI justru lebih ekstrem dibanding kebijakan politik hukum era Kolonial yang dalam dinamikanya mengakui eksistensi hukum Islam di Indonesia.

Angota Komisi III DPR yang membidangi hukum ini juga menambahkan pernyataan politik PSI ini juga berpotensi memecah belah serta menimbulkan keresahan di masyarakat dan bisa disebut ingin mencabut akar Indonesia dari genetika negara berketuhanan.


"PSI ahistoris dalam melihat sejarah berdirinya NKRI melalui rapat BPUPKI, PPKI serta dinamika politik saat kemerdekaan," ujar melalui pesan elektronik kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (16/11).

Lebih lanjut, selama ini PPP, menjadi partai yang memperjuangan syariah secara konstitusional. Menurut Arsul, sikap politik PSI sangat bertolak belakang dengan sikap politik yang selama ini dijalankan PPP. Salah satunya dalam memperjuangkan UU Perkawinan.

"PPP juga berada di garda terdepan pada lahirnya UU No 7/1974 tentang Penertiban Perjudian, UU No 38/1999 tentang Pengelolaan Zakat, UU 44/2008 tentang Pornografi, dan lainnya," pungkasnya. [nes]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya